Simplex Luxe 251276

Ini varian Simplex lama yang dapat diidentifikasi dari model pipa frame yang ujungnya dicor menyatu, digit nomer seri 6 angka (251276), bentuk lebihan yang seperti ‘sabuk‘ pada bagian atas-bawah frame hoogte depan, desain rem karet dengan tuas rem (orang jawa bilang ‘cenilan’) ada dibelakang pipa garpu depan, oleh karena itu baut pengikat spakboar depan terdapat di frame hoogte sisi depan bawah, bukan dibelakang sebagaimana produk Simplex tahun-tahun setelah perang dunia 2.

Simplex ini disebut Cycloide Luxe dapat diidentifikasi dari besar braket sisi luar 50mm, atau 42mm untuk besaran lobangnya. Luxe juga menggunakan rem karet, piringan model mercy (walaupun terdapat juga piringan yang menggunakan YY keling seperti kepunyaan pak Manu, yang juga terdapat di situs ini). Model Cycloide dengan setang ‘Speciaal Handlebar’ cirinya adalah tuas rem yang ‘masuk’ ke dalam batang setang. Terdapat pula varian Simplex Cycloide yang menggunakan rem teromol dengan plat setutan rem (seperti tapal kuda) berada di atas spakbor depan disebut sebagai Cycloide Elite. Model rem seperti ini diproduksi sekitar tahun 1948 sampai setelah era merger 1953.

Seri 251276 ini produk Simplex ketika belum diakuisisi oleh Locomotief, oleh karenanya jelas sekali kalau buatan sebelum tahun 1953. Hal ini nampak dari model penomoran yang belum mengikuti gaya nomor seri Simplex ala Locomotief (5 digit nomer seri dan ada yang menerakan huruf dideretan angka). Penanda lain yang dipakai untuk menentukan tahun produksi Simplex edisi lama  juga dapat dilihat dari model batang frame depan (hoogte) yang dikedua ujungnya terdapat semacam sabuk/lebihan. Simplex ini masih memakai bentuk yang digunakan juga oleh Fongers sebelum tahun 1935, lalu oleh Gazelle produksi tahun 1910-an. Kemudian faktor lain sebagai perbandingan untuk menelaah tahun produksi juga diketahui dari model rem karet dengan kawat melengkung seperti huruf U kebalik. Model rem ini digunakan paling tidak oleh Gazelle tahun 1910-1930an, juga oleh Fongers produksi sebelum tahun 1925. Satu hal lagi, adalah dalam brosur Simplex tahun 1935 sudah tidak lagi terdapat varian Cycloide Luxe, namun sudah berganti dengan Cycloide Elite. Sehingga sejak 1935 sudah tidak lagi diproduksi model Luxe ini.  Dalam situs www.rijwiel.net terdapat Simplex Luxe tahun 1922 koleksi pak Herbert Kuner yang bentuk dan konstruksinya sama persis dengan sepeda Karawang ini.  Oleh karena itu menurut analisa Andyt, sepeda pak Rendra ini diproduksi antara tahun 1910 sampai 1930an.

Varian mewah Simplex ini sekarang menjadi incaran kolektor, terutama 4 tahun belakangan ini ketika booming demam sepeda kuno mencapai puncaknya. Tentu saja selain sangat langka karena sebagai ikon penanda orang kaya dijamannya, juga terbukti bahwa varian sepeda memakai konstruksi bearing/kogelager  memang sangat nyaman dikendarai. Tak heran jika salah satu penggemarnya, yakni pak Rendra dari Paguyuban Karawang mengaku sangat terobsesi dengan Simplex varian Cycloide. Setelah berburu sekian lama akhirnya yang diimpikannya terwujud. Sepeda ini menjadikan pajangan di ruang tamu rumahnya bernuansa eksotik. Suasana rumah jadi makin tampak jadul. Beliau rupanya tidak puas dengan satu sepeda saja, sebab masih berniat mengoleksi semua varian Cycloide.

Sepeda ini hanya sesekali dipakai keliling kota, selebihnya hanya dipajang. Konon sepeda ini sangat nyaman ketika dikendarai sambil lepas setang.

Cukup stabil, bahkan ketika pengemudi sambil ndangdutan juga nggak bakalan sempoyongan. Maklumlah di daerah ini kan terkenal dengan  goyang karawangnya. “Mendingan setangnya buat saya aja pak, kalau nggak kepakai” : kata Andyt mengomentari gaya mengemudi pak Rendra yang keseringan melepas setangnya.

‘Goyang dombreet..aah..goyang dombreeet…tarik mang…mangga, sook atuh… 

 

rendra-1

Cycloide penghias ruang tamu 

rendra-2

Latar belakang penampakan X frame. 

rendra-3

Perhatikan model rem karet, dan bentuk frame hoogte yang punya lebihan kayak ‘sabuk‘. Baut setutan spakbor ada disebelah depan (tidak nampak), bukan di belakang sebagaimana produk Simplex setelah perang dunia 2.

 rendra-4

 Varian yang sangat diburu kolektor dan penggemar sepeda Simplex. 

rendra-5

The Serial number of Cycloide pre-war edition.

Koleksi sepeda : Rendra, Karawang

Foto sepeda : Rendra dan Andyt

 

 

118 Responses

  1. sepedae uapik rek.aku gelem pok’o uantiqe pool. salam kenal pak. tedjamukti, sidokare suroboyo

    • tambahan mas simplex ku nomerserinya 2045 kata yang punya sepeda itu ada 18 tahunan di gudang dia dapet dari bapaknya

  2. langsung ta’ link ya mas….

    thanks..

  3. […] [“Simplex Luxe” ] […]

  4. dua jempol Pak Rendra, barang bagus dan langka

  5. Wah….meleleh air liur ku…rare!

  6. Tampil beda menggebrak kota Karawang dengan kehadiran si SIMPLEX LUX,,yang cuantik,,membuat nama KOTA karawang sedikit aneh kedengaran nya,,dengan adanya pemilik sepeda yang bohai,polll,,itu semua ada di tangannya pak Rendra,,Salut,,

  7. mantabbb……..

  8. he eh……

  9. jos… gandos….

  10. Nggak kepikir punya barang seperti ntu ..
    http://sepedaonthelkebo.wordpress.com/

  11. Mas Gupliex senengane sok merendah to ultah PODJOK main ke yk to mas…

  12. joss banghet……………………nget….nget…………….he he he………………………..hallo P.Andy T…………………bagaimana kabarnya??? kok lama yach kita nggak komunikasi…………..he he he…………

  13. matur nuwun mas andyt dan salam kenal buat kang teja,masm doni dll. bravo onthel.

  14. pak rendra,

    boleh minta alamat email nya. trims

  15. mas will, saya di r_hernawa@yahoo.com. saya tgu info2nya.tks.salam

    • Pak, saya punya simplex cycloide cuma g paham detailnya tahun dll,tlg dibantu, saya kirim fotonya supaya lbh jelas.mksih

  16. Uapik tenan dibawa aja mas ke Jogja tgl 22-23 Nov, biar aku jadi Jockinya …he…he….

    Salam.-

  17. hmm..kontruksi remnya simpel tapi cukup nyeleneh..heheh kl diperhatikan supitan belakang yg nempel pada dudukan sadel berbeda dengan simplex pada umumnya….bisa dijelaskan suhu? atau memang pada tahun2 itu bentuknya begitu…

    Maksudnya ujung pipa garpu belakang menyatu di las dengan ujung supitan, gitu? Ini hanya ditemukan pada Simplex yang lama (Cycloide, Kruisframe, dan Neo) edisi lama. Paling banyak ditemukan pada model heeren, sedangkan dames hanya sebagian kecil. Tidak ada data yang menyebutkan alasan mengapa model cor ini dibuat, dan mengapa pada era selanjutnya berubah menjadi bautan? Lalu kenapa hanya model dames/cewek yang ‘duluan’ dibuat bautan, sementara yang heeren tetap cor-coran, sampai ketika merger dengan Locomotief. Saya menduga ini kaitannya dengan kepraktisan ketika terjadi sesuatu dengan konstruksi frame (misalnya bengkok, patah, supitan cemet karena jepitan dudukan boncengan/bagasi yang dibaut terlalu kuat, dll) yang sangat sering terjadi dipemakaian, namun dengan model supitan yang dicor menyatu, akan kesulitan mengganti/memperbaikinya. Alasan ini hanya dugaan pemikiran saya, dengan mengkomparasikan produk-produk industri lain yang punya kecenderungan dibuat untuk makin memudahkan/memanjakan pemakainya pada perkembangan produksinya.

    • misi om2 mau tanya 🙂 sy pnya spda smplex cycloide dengan no frame 275458, nah kira2 buatan tahun brapa nh?? tahun 50an kah,atau tahun 30an kebawah?? trimaksh. (soekotji)

  18. wah ki dem@ang..tks sarannya, tp saya tdk berani bawa ke sarang pakar onthel ki… jauh n ribed..tp insyaallah saya akan ikutan nonton2 di jogja..salam patepangan. untuk Suhu nuwun atas pencerahannya.

  19. tampaknye chegu belior liat gerek yang belakang lah?!…(cross frame)
    uwapek…. pool…
    mohon pencerahan …
    apa dihalalkan klo untuk kontruksi rem NSU diakalin ngambil model diatas.

    Konstruksi rem NSU mendingan mengikuti pakem NSU saja, namun kalau alasan pribadi karena seneng lihat konstruksi rem seperti ini, silakan saja diikuti. Halal dan nggaknya silakan tanya MUI aja 😛

  20. wah apik tenan spedane pak rendra…
    mas andyt kalo cyclo ini dengan 6 digit kira2 keluaran tahun brapa ya?

    angka tahun pastinya tidak dapat diketahui, sebab dokumen dan tabel tahun produksi Simplex sebelum perang dunia 2 musnah karena pendudukan Jerman, namun dari analisa konstruksi, model frame, rem, dll estimasi saya buatan sekitar tahun 1910 (paling tua) sampai 1930 (paling muda).

  21. Om Rendra, aku ga bisa koment buat Cyclonya….. !!!!
    apik banget om Cyclonya, kalau ta’ lamar berapa ya maharnya.. he..he..he….!! Karawang nagis kali ya….

  22. wah mas andyt udah ikut goyang karawang

    wah jelas keliru, aku masih setia dengan goyang ngebooor…coz that’s the way I like it!

  23. Wah Mas Samy .. siap..! Kapan to ? Mbok aku dikabari hari H-nya… Kumpulnya dimana? Aku juga wis tau dadi wong jogja 5 tahun mas… he..he.. waktu masih kuliah..

  24. mas terima kasih penjelasannya..nambah2 pengetahuan..yang saya maksud bukan supitan yg dilas itu tapi bentuk supitan yg dijepit baut penjepit sadel..nah kan beda bentuknya..dari simplex pada umumnya. nah seperti ini yang saya maksud.

    Acuan foto kang T motretnya dari kepala baut, sedangkan sepeda pak Rendra dari ujung sebaliknya (sisi mur-nya). Memang bentuk ujungnya agak berbeda karena yang jadi acuan mr.T adalah supitan punya Simplex yang diproduksi setelah perang dunia 1950-1957. Model supitan ini juga lazim dipakai pada produk-produk Simplex setelah era merger dengan Locomotief. Sementara punya pak Rendra adalah buatan lama sebelum perang. Perbedaan ini juga nampak di ujung hoogte, yakni sabukan atau nggak.

  25. huihhhh……….mang T, emang teliti banget,……….
    memang biasanya simplek tidak lurus kayak begitu, karena setiap simplex yang saya liat selalu melancip walaupun gimana mas andyt pendapatnya ..?

    Saya jarang melihat Cycloide lama dengan model ujung supitan yang dijepit baut sadel meruncing, kecuali model Neo produksi setelah perang yang selalu ditemukan meruncing. Neo produk sebelum perang sepertinya juga tidak meruncing, namun mirip Cycloide lama, hanya besar braket yang membedakan.

  26. thank pencerahan nya…akan nilai rasa
    kata MUI kalo di ikut model diatas dak pasti masuk neraka

  27. Pertanyaan :

    1. Apakah varian cycloide diatas selalu memiliki gear YY dengan kelingan? Maksudnya, bagaimana bila gear YY nya TIDAK BERKELING? Apakah ini berarti gear tidak original?

    Dalam data baik tulisan atau gambar kebanyakan tidak kelihatan gambar gear karena tertutup ketengkas, sementara gear adalah part yang dapat dengan mudah diganti atau dicopot. Berdasarkan fenomena di Indonesia, gear YY keling selalu nempel di varian Cycloide, sehingga disimpulkan seperti itu, walau kemungkinan konsumen membeli ketika baru dulu tidak berkeling juga terbuka.

    2. Teman sy (katanya) memiliki cycloide dgn konstruksi rem sbb : rem depan (rem karet) dan belakang (rem torpedo). Apa ada opsi konstruksi rem original semacam ini pada cycloide dekade 30-an? Sy sendiri blum liat sepedanya.

    tq & salam

    Dalam berbagai brosur untuk kepentingan promosi penjualan Simplex, hampir tidak ditemukan model opsi gado-gado seperti itu. Hal ini juga didukung dengan opsi rem disesuaikan dengan bentuk konstruksi frame. Misalnya rem karet AKAN SELALU terdapat dudukan (cenilan) di kedua garpu supitan frame, kemudian bagian atas braket opsi rem selalu juga terdapat dudukan tuas untuk plat dan per untuk pengerak kawat rem belakang. Mungkin salah satu dari opsi ini diubah oleh pemilik terdahulu yang kita tidak ketahui alasannya.

  28. 1. Bagaimana cara membedakan mana Cycloide Luxe keluaran tahun 1910 – 1930 dengan Luxe keluaran 1931 – 1935?

    Pertanyaan ini sulit dijawab mengingat tiadanya tabel data yang rigid dan valid seperti pada Fongers dan Gazelle. Saya pernah menanyakan pertanyaan ini ke Kuner beberapa tahun lalu, dia tidak mampu menjawabnya. Sekali lagi proses identifikasi penandaan tahun untuk Simplex dibutuhkan langkah-langkah dengan metode yang holistik (keseluruhan) berupa membandingkan dengan produk sepeda lain yang data produksinya rigid, misalnya Gazelle dan Fongers. Ada salah satu gambar varian Cycloide produksi tahun 1908 dengan tanpa spakbor. Namun itu hanya gambar, karena sepeda aslinya tidak dipublikasikan.

    2. Dari artikel diatas, disebutkan bahwa setelah th 1935, varian Luxe tidak diproduksi lagi dan gantinya muncullah varian ELLITE. Bagaimana korelasinya dengan Cycloide Ellite 1x xxx dari Sidoarjo yang dibahas di forum ini beberapa bulan lalu, yang diperkirakan ber tahun produksi 1910 (?). Apakah kedua pembahasan ini tidak bertolak belakang?? Sy masih bingung. Mohon penjelasannya.

    Matur nuwun

    Kebetulan sepeda itu punyaku, suatu ketika aku pernah menanyakan ke forum Oudefiets, oleh Kuner dikatakan kalau itu varian Elite. Namun dari logika berfikir yang didukung oleh data-data brosur dan fakta sejarah, semestinya seri 1 (5 atau 6 digit nomer seri), batang supitan belakang berbentuk oval, dan terdapat angka tahun 1909 beserta Simplex Amsterdam di boss depan. Kesimpulanku ini Cycloide Luxe. Namun supaya tidak ‘mengecewakan’ para narasumber dan aku nggak PD aja, maka kutulis Elite, padahal aku yakin 100% kalau itu Luxe. Kenapa itu tidak kurevisi, memang sengaja agar jadi pembelajaran bahwa orang bisa belajar dari pengalaman orang lain. Simplex itu misterius, ternyata. Aku nggak minta orang lain percaya 100% dengan kesimpulan analisaku. Ini tantangan bersama, siapa tahu ada orang lain yang bisa lebih tepat mengidentifikasi tahun, dan aku menantikan adanya metodologi yang lain (yang barangkali lebih sahih) dibandingkan yang selama ini kupakai sebagai alat uji.

    • mas tanya dunk aku punya simplex damesnomorserinya cuma 4 digit dibaca dari bawah itu kira2 tahun berapa yamas

  29. Apakah FORK DEPAN dan setang Cycloide dapat dijadikan salah satu dasar penafsiran tahun produksi Cycloide?

    Dari DATING TABEL, diketahui simplex dgn frame no 100,000 (supitan oval) dikeluarkan tahun 1930. Apakah yg ber frame no dibawah itu diproduksi pasti sebelum th 1930?

    Sebagai contoh, Simplex Luxe sy bernomor 3x xxx ditafsirkan Kuner dibuat tidak lebih tua dari 1931 dan tidak lebih muda dari 1935 alias 1931-1935, dgn alasan dilihat dari (klo original) FORK DEPAN dan SETANG!

    Wallohualam bissawaab….Matur nuwun

  30. Fork depan bisa dijadikan indikator tahun produksi, bila dilihat dari opsi remnya (cenilan, klem, atau jalu), lalu dilihat dari tutup kepala porok, ada tutupnya, menyatu, atau tutupnya di krom jelas beda tahun produksinya.

    Setang juga dapat menjadi indikator tahun pembuatan Simplex, dengan asumsi semua masih seperti aslinya, namun fenomena di Indonesia berbeda dengan di Belanda, setang dengan mudah dicopot dan dipasang di sembarang sepeda. Ini menjadi sumbangsih kebingungan dan kerancuan. Setang special handlebar dibuat hanya sampai tahun 1935. Di Belanda mencari setang ini cukup sulit, namun di Indonesia, beberapa kruisframe produksi tahun 1948-1952 dipasangi setang tersebut. Setang special ini tidak untuk konstruksi rem depan tromol yang memakai plat seperti tapal kuda, namun montir Indonesia malah mengakali dengan menambahkan sejenis plat L di bagian samping plat tapal kuda.

    Jika mengacu dari dating tabel logikanya sih begitu, kecuali sudah ‘terpengaruh’ oleh gaya Locomotief. Silakan dibuka situsnya (yg bahasa Belanda) ada foto tentang nomer seri yang hampir sama, namun beda tahun yang sangat jauh.

    Coba kau kirimkan ke emailku, foto sepeda Luxe nomor 3x xxx, agar aku juga melihat dan menganalisanya, suwun

  31. tambahan biar makin rame diskusinya, apa panjang slebor roda depan terpengaruh dengan tahun pembuatan ( makin pendek makin tua ) ?

    Ini juga menjadi pergumulanku sejak tahun 2001-an, saya melihat beberapa foto kuno sepeda Fongers, Humber, Raleigh, Burgers terdapat opsi model slebor depan yang hanya separo alias bagian depan tidak ada. Namun foto tentang Simplex model seperti itu kok tidak ada. Sementara itu saya menemukan beberapa gambar yang menampilkan Simplex lama justru tanpa slebor sama sekali. Saya masih memikirkan apakah Simplex dengan spakbor separo tidak ada, ataukah belum ditemukan fotonya? Jika diperhatikan konstruksi rem Simplex buatan sebelum perang menggunakan konstruksi rem model kawat U. Sekarang bila dilihat dari bentuk dudukan slebor depan Simplex tersebut yang baut dudukannya terdapat di depan, maka jika bentuk slebor separo jadi janggal atau bentuknya jadi aneh, sebab antara slebor dengan baut terdapat plat seperti huruf ‘L’ yang dikeling dengan badan slebor. Plat ini akan menonjol keluar. Ini yang bikin janggal dan jelek.
    Namun jika bautan diletakkan di belakang garpu (seperti Simplex varian setelah perang) maka kawat rem model U menjadi tidak mudah bergerak bebas, karena terhalang baut itu. Jika kita bandingkan dengan Fongers slebor separo misalnya, dudukan slebor ada di belakang yang tidak mengganggu gerak kawat rem (karena ada di depan).

    Saya hanya menemukan di situs Simplex bahasa Belanda salah satu indikator tahun pembuatan dari bentuk slebor. Ada yang modelnya kecil (ramping) bentuknya kayak punya Fongers, lalu polos melengkung biasa (kayak huruf C cemet) dan yang berploi (orang jawa bilang wiru) kayak yang kita kenal pada Simplex umumnya. Ketidaksamaan panjang spakbor yang terpengaruh oleh model tahun pembuatan, saya belum menemukan bukti/asumsi yang dapat dipertanggung jawabkan analisanya, kecuali kenyataan bahwa slebor Simplex itu fragile, gampang sobek, dan berkarat (mungkin kadar besinya lebih banyak) sehingga seringkali rusak atau patah (terutama bagian ujung bawah) sehingga banyak kasus bagian yang aus karena karat itu dipotong dan dirapikan, sehingga jadi nampak pendek. Sebenarnya kalau motongnya kompak antara depan dan belakang sama sih OK, tapi biasanya hal ini tidak diperhatikan. Orang paham akan tahu, sebab bagian bawah bautan/kelingan slebor dengan kawat dudukannya menjadi berbeda panjang antara slebor depan dengan belakang.

    Ada juga pendapat seorang sepuh ahli mekanik sepeda kuno yang mengatakan bahwa bagian baut slebor belakang dgn supitan frame (dekant braket) untuk Simplex opsi torpedo dengan opsi rem karet/tromol tidak sama panjangnya. Untuk torpedo ada lebihannya, sedangkan untuk opsi rem karet/tromol slebornya hanya pas (ngepres) di bagian bawah supitan yang berbaut tersebut.

  32. bapak-bapak, oom-oom, mas-mas,

    katanya nyari cycloide yang original itu saat ini susah bener
    ya ….? klo ada skala (1 – 10), tingkat kesusahannya ada di angka brp sih?

    pak Andyt, di Jawa kira-kira populasi cycloide ada berapa ribu?
    atau sekala kecil dulu deh, di Sidoarjo ada berapa banyak?
    tp gak selangka harimau jawa khan, yg udah jadi tinggal legenda…

    maaf bukan pertanyaan teknis, biar gak terlalu berat bos…

    Soal sulit tidaknya pencarian Cycloide tidak bisa dihubungkan dengan skala angka. Sangat berbeda bagi orang. Bagi saya kadang cycloide datang sendiri, atau ada orang butuh duit (dengan menjual sepedanya) lalu meminta saya untuk menawarkan ke teman-teman. Biasanya nggak sampai 3 SMS sudah ada yang mau meminangnya. Populasi Cycloide juga tidak bisa diketahui dengan pasti, banyakan disimpan, tahu-tahu nongol. Jadi nggak tahu jumlahnya berapa. Mendingan pertanyaan teknis aja, lebih enak ngejawabnya

  33. dulu pak Andyt pernah bilang (medio 2007) klo simplex seri 7 atau 8 (6 digits) salah satu yang diminati untuk dikoleksi (selain simplex keluaran pra war dan Kruisframe).
    Kira-kira apa ya alasannya?
    Pikir sy seri 7/8 (6 digits) bukannya hanya keluaran th 1950 saja !?!

    Tq

    Ralat mas, yang benar 5 digit (angka nomer urut produksi yang dimulai dengan angka 7). Itu dikoleksi karena masih ada keterkaitan dengan fenomena demam Gazelle yang ‘mengandung emas’ karena kebijakan memilih warga negara yang dilakukan oleh orang-orang Tionghoa sekitar tahun 1950-1960an dulu. Ada beberapa yang nemu emas di batangan Simplex nomer urut 7/8. Kecenderungan ini tanpa alasan yang pasti kecuali alasan psikologis yang sangat subjektif sifatnya. Sekarang muncul kecenderungan yang ‘lebih terstruktur’ yakni sepeda yang dikategorikan barang kolektor atau diburu adalah yang buatan langka (sebelum perang/kuno/berusia di atas 60 tahun) atau yang edisi terbatas seperti Kruisframe, Priessterijwiel, Zweefiets/glider, transportfiets, atau yang luxury kayak Luxe/Elite, serial BB, Royal Sunbeam, atau yang aneh kayak bentuk frame, ukuran roda, opsi asesories, dll. Bukan hanya sekedar alasan pribadi saja.

  34. klo mo coba2 ngelamar cycloide luxe yg seperti di atas, kira-kira sy harus nyiapin dana berapa yah?

    Untuk sekedar tahu saja, harga sepeda yang collector item bukan lagi harga rasional, namun sudah tembus faktor psikologis. Sekarang sudah tidak lagi muncul harga Cycloide yang dibawah 5 juta (remnaaf dan torpedo) dan untuk yang tromol cycloide sudah nembus di atas 8 juta. Karena banyak yang nyari, sementara sepeda hanya itu-itu saja. Jadi sepeda yang sama terus berputar ke orang/pemilik berbeda namun dengan kenaikan harga yang sudah tidak reasonable (masuk akal). Itu yang saya amati setahun belakangan ini.

  35. mas andyt, kan sekarang buanyak KF simplex ” jadi jadian”..tlong bagi cluenya don utk menditek yg aslinya shg kita2 penggemar simplek tdk tertipu oleh para penipu yg tdk bertanggung jwb, kalau ada ilmu harus dibagi lho mas daripada ikut nanggung dosanya..hehehehe..bener kan mas Andyt.salam hormat

    Saya sudah membaginya di Klinik Onthel di Ultah Podjok ke 2, mengapa nggak ikutan? Sengaja saya nggak mau membagi di sini, sebab ternyata banyak juga para duplikator nakal yang memanfaatkan temuan-temuan teknis penelitian saya untuk menyempurnakan sepeda duplikatnya. Jeleknya lagi, dia lalu menjualnya sebagai barang asli. Kasihan kan orang awam makin sulit lagi mencari kebenaran. Dosa? hahaha..emang kamu penentu dosa tidaknya seseorang? Gimana kalau membagi ilmu lalu ilmu itu dipakai orang untuk menciptakan kejahatan kamu mau menanggung dosanya? Aneh-aneh saja..

  36. rem-reman simplex luxe diattas replika ya?
    buatnya dimana?

    Saya sudah meneliti, memang pernah terjadi kerusakan bagian sambungan mlungker itu sehingga lalu dilas langsung. Namun itu terjadi tahun 1980-an. Si pembuat adalah bengkel di dekat rumahnya. Menurut saya ini sah-sah saja, yang penting kawatnya masih orisinal. Ngomong-omong, mengapa kamu muncul nggak pakai namamu yang sebenarnya?

  37. mas andyt ada hasil yang bisa di sharing di simplex forum hasil diskusi di jogja ?

    Hasil sharring adalah sebagian dari artikel yang saya upload di Simplexforum, ditambah beberapa temuan baru hasil diskusi dengan meneer Chris Camdejorzt tentang Luxe dan Elite, lalu tentang nomer urut di frame Simplex lama yang ternyata pak Yudi punya bukti aslinya, yakni Simplex Neo dengan nomer urut 3 digit, ada semacam lebihan/sabuk di frame hoogte-nya, sambungan belakang yang dicor, penampang supitan yang oval, dan terdapat cenilan pada konstruksi remnya. Itu sangat tua! Saya prediksi buatan tahun 1905-1920. Terus kemudian ada temuan dari pak Yudi tentang identifikasi tahun pembuatan Simplex berdasarkan temuan faktur pajak sepeda. Ada pemilik Simplex yang tahu tahun pembuatan sepeda berdasarkan berkas-berkas pembayaran pajak yang mencantumkan nomer registrasi sepeda yang memuat nomer seri/urut frame sepeda tersebut. Luar biasa.

  38. Хм… Мне кажется, об этом пишут уже на каждом углу 🙂

    ich glaubenich genau

  39. Wah, liat langsung mas Andyt di acara diskusi ontel di Jogja pangling tenan! Keliatan kurus, tirus, and sedikit berkulit gelap. Beda tenan dg foto2 di acara Podjok tahun yang lalu,
    kayanya kecapean beresin S-2 nya ditambah restorasi beberapa sepeda dan ditambah lagi ngurusin jawaban2 di forum ini ya?
    Setahun tlah berlalu….we are getting older…..

    Btw, kaya nya di acara diskusi kemaren yang dibahas soal simplex yang dasar-dasar aja, tp gak apa2. Terimakasih banyak.

  40. suwun mas, cobi sanes wekdal bisa diulas simplex yang tiga digit atau empat digit biar makin tambah wawasan, bab ini yang belum banyak di ekpos, sehingga beberapa asumsi teman-teman yang dibawah 5 digit tentu lebih tua?

  41. mas QQ
    maklum mas, aku kena gangguan kesehatan cukup kronis setahun belakangan ini, ditambah hobby lama muncul lagi. Mancing…Jadilah aku lebih kurus, tirus, gelap, dan tuwa, hahaha…
    nevermind I feel more healthy and wealth than that day. Ngurus sepeda, forum dan diskusi ini menjadi katarsis atau hiburan bukan sebagai hal yang menciptakan kepenatan. Sebenarnya diskusi itu menjadi ‘awal’. Awal dari rangkaian diskusi yang mungkin akan diselenggarakan lagi, juga sebagai prolog untuk masuk ke situs Simplexforum. Awal penciptaan event berbagi ilmu tidak hanya sekedar kontes, klitikan, dodolan cinderamata atau asesories, temu kangen atau ngepit bareng. Marilah diciptakan ajang diskusi bareng di event sepeda. PODJOK sudah memelopori…orang Jogja memang kreatif 😛 memuji diri bolehkan, soalnya aku yo wong Ngayogjokarto senajan mung pinggiran…

    ora popo Ndyt, yang penting nampak makin ganteng, kok…

    untuk mas Faj,
    setuju asumsi teman-teman walau harus JUGA dilihat dari bentuk-bentuk penanda lain di frame, konstruksi rem, bentuk penampang pipa supitan belakang. Tidak asal digit pada nomer rangka sedikit. Sebab ada juga yang 4 digit namun produksi setelah merger tahun 1953.
    Saya tengah mempersiapkan tulisan tentang hal itu, cuman sayangnya data foto belum punya. Waktu di event JKB kemarin aku nggak sempat motret ‘simbah’ Neo nya pak Yudi Kasim. D200 ketinggalan di rumah, karena kami harus memilih antara tas kamera atau Shimano Bassterra dkk.

  42. Mas Andyt Thanks God kita bisa berjabatan tangan sampe 2 x lagi He…He… (saking gak percaya nya kali ya mas…). Thanks mas Andyt udah berbagi ilmu.. Kapan Surabaya ngadain diskusi juga mas? Salam dari Pekanbaru.

  43. pak Az,
    saya tak mengira akan ketemu sampeyan, mungkin karena terlalu jauh dan nggak membayangkan akan ketemu disana. Makanya sampai dua kali berjabat tangan. Sayangnya kita nggak foto bersama ya…
    Ngomong-omong, aku nggak nyangka sebab di telepon suaranya seperti seumuran pakde, ternyata setelah bersua aku tampak lebih tua, hahaha…

    Mungkin yang ngadain KOSTI Jatim kali nanti, semoga saja. Saya juga berharap suatu saat Prof. Koopmans juga diundang dan bisa datang ke Jogja. Wah seru sekali pasti diskusinya.
    Seandainya ada suhu Herbert Kuner, lalu Theo Koegel, dan Jos Rietveld.. para maestro sepeda-sepeda Belanda bisa duduk semeja. Aku pasti milih jadi peserta diskusi saja, hehehe…

  44. Waktu cepat berlalu, gak terasa enam bulan sudah bergabung di forum ini. Beratus pertanyaan seputar simplex sy kaji satu persatu. Beberapa pertanyaan pula sy lontarkan (dgn beberapa nama alias dan nama aseli pula) serta beberapa foto tlah dikirim ke japri nya sampeyan.
    Kini tiba saatnya sy untuk kembali mencintai simplex punya sendiri dan mengembalikan fungsinya sbg alat transportasi (tidak hanya sekedar sbg sepeda pajangan ! ).
    Bersyukur,simplex tlah menemani sy pergi ke rumah ibadah, pergi ke warung kopi, atau sekedar teman mencari keringat dan udara segar pagi hari.

    Sekali lg terimakasih kpd Pak Andyt yg telah meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 saya. Wah, tp sayang sekali sy belum sempet kenalan ya!

  45. Dimana yang bisa buat replika remnya?

  46. Mas Andyt,
    Gimana kalo simplexforum ini dibuat buku aja dengan tambahan materi dari Klinik Onthel di Jogja kemarin. Menarik dan sangat bermanfaat mas bila dibukukan, saya udah ngumpulkan semua materi simplexforum ini plus Simplex yang ada di wirawiri untuk diperbanyak buat teman2 khan gak semua nya bisa buka internet. Gimana mas?

  47. namanya blog semacam ini semua orang bisa seenaknya gunakan username yang dia mau..,
    termasuk juga gunain nama Simplexforum, he..,

  48. Yang punya akses masuk ke Simplexforum itu banyak, asal tahu saja. Bukan saya saja

    aku juga bisa masuk, he.

  49. Katanya Simplex gak pernah ngeluarin varian yg namanya Cycloide Luxe ya? Yg ada juga varian Neo Luxe.

    Yg kita kenal selama ini dgn nama Cycloide Luxe itu ternyata (katanya) namanya Cycloide Holland (termurah)?!

    Katanya lagi, yg membedakan Cycloide Holland, (Radium, dan Standard) dengan ELITE itu dari jenis ban, saddle, dan ‘special handlebar’ yg dia pake.

    Ini yang bilang, Herbert Kuner loh……….

    Dalam situs Simplex Kuner terlihat bahwa pembedaan posisioning Simplex merujuk pada konsep yang mengacu pada kondisi market/tingkat strata ekonomi, yakni sepeda murah ‘low price’ (Neo) dan sepeda mahal (Simplex with more expensive model) yang disebut sebagai Cycloide. Varian Cycloide juga terdiferensiasi (alasan segmentasi pasar) dengan muncul berbagai jenis/model yang dibedakan HANYA bentuk sadel, opsi ban, model setang, dll. Oleh karenanya publik lalu mengenal berbagai varian Cycloide dari yang paling murah sampai termahal (Cycloide Holland, Standaard, Radium, dan Elite). Walaupun harganya tetap di atas varian Neo. Varian mahal sepeda Simplex itu kemudian disebut sebagai ‘Simplex Luxe’ sebab berkonotasi pada istilah luxury (mewah). Sementara varian Cycloide yang ‘economic valuable’ (paling murah) sering disebut juga sebagai Neo Luxe, sebab secara nyata sepeda ini menggunakan opsi model Cycloide yakni bearing, namun secara NAMPAK JELAS juga memakai onderdil spek yang lazim dijumpai pada Neo, misalnya setang reguler, klem pada transmisi rem, bos depan belakang masih menggunakan model mangkokan gotri (cup and cone) dan bahkan tromol Simplex biasa. Ini hanya sebutan masyarakat, bukan mengacu pada standar sesuai brosur resmi Simplex. Dari keterangan Kuner yang kamu juga peroleh dapat disimpulkan bahwa pembedaan harga itu menurut opsi asesories (setang, sadel, bentuk rem, model tromol, dll) yang terpasang ketika sepeda dibeli.

    Tiadanya data brosur yang mencantumkan harga Simplex yang beredar di Indonesia menyebabkan tidak dapat diketahui apakah model Cycloide yang beredar di Indonesia adalah model Standaard, Elite, ataukah Neo Luxe (Cycloide paling murah), sebab menurut pak Kuner pembedaan itu konon kan cuma dari opsi sadel, atau ban yang dipasang. Siapa yang bisa memastikan bahwa pembeli di Indonesia tidak mengganti/menukar setang dan bannya sehingga sepedanya menjadi berkesan lebih mahal, padahal aslinya ketika beli varian paling murah (Neo Luxe)? Atau mungkin pihak Belanda punya datanya bahwa di Indonesia beredar hanya varian paling murah (Neo Luxe) saja, tapi mengapa setang Speciaal Handlebaar yang hanya ditemukan pada varian Elite banyak banget ditemukan di Indonesia? Asumsinya pasti juga beredar varian Elite, atau jangan-jangan hanya setangnya saja, sebagai akomodasi kebutuhan gengsi konsumen Neo Luxe agar sepeda yang dibelinya dipersepsikan orang lain sebagai varian termahal (Elite). Namun dari keterangan pak Andy (alm) sekitar tahun 2000-an yang mengatakan bahwa di tahun 1950-an dia membeli Cycloide dames bersetang speciaal yang harganya hampir 3 kali lipat Gazelle. Dari perbandingan brosur di Belanda dapat diketahui kalau harga Gazelle dengan Cycloide paling murah periode segitu hampir sama, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa di Indonesia juga beredar varian Elite.

    Oleh karena itu ketika orang setelah membeli kemudian mencampur adukkan opsi-opsi asesories dan mengubah sepedanya sudah bukan seperti spek yang sama dengan ketika dibelinya, maka muncullah kesulitan mengidentifikasinya. Mengapa sepeda di atas disebut Luxe, karena ia sepeda Cycloide yang menggunakan setang speciaal handlebaar, rem karet dengan cenilan dibelakang porok yang mirip dengan brosur tahun 1935 (juga kiriman dari Herbert Kuner) yang diidentifikasikan sebagai Simplex Cycloide Elite, yang disebut masyarakat Belanda ketika itu sebagai sepeda luxe. Perlu juga diketahui, pada bos sepeda di atas juga menggunakan bearing dan as yang sama seperti pada foto Simplex yang dikatakan Kuner di situsnya sebagai Simplex Luxe tahun 1922.

    Ini diskusi yang menarik. Salut untuk pertanyaan kritis anda, mas Neo!!

  50. Om Andyt,
    Apa kabar lagi nih, maksud hati sih ikut gabung ultah podjok n dengerin tutorial Om Andyt, tp apa daya harus ikut jaga kakak d rumah sakit… 🙂

    Om Andyt, saya mau sharing nh…
    kbetulan, salah satu koleksi cycloide rem karet saya tidak ada plat “S” sbagai indikasi merek Simplex pada umumnya, disamping itu, untuk supitan belakang-bawah adalah model baut, dan bukan model cor-coran (menyatu) seperti cycloide biasanya
    dgn no seri diawali 1 (saya lupa jml digitnya,krn spd nya d jogja)

    bagaimana tanggapan Om Andyt, mengenai konstruksi frame dan th pembuatan sepeda saya ini…

    suwun,
    _david_p_hutajulu_

  51. pak David,

    Coba perhatikan baik-baik apakah terdapat lobang kecil sejumlah 4 buah di bagian frame depan (bawah dudukan lampu). Apabila sepeda sudah direstorasi (sebelum dimiliki oleh pak David) maka pasti akan kesulitan menemukan sebab kemungkinan sudah tertutup (las, lem araldite, lem devcon, meni, cat, debu, kotoran…dll). Sebab menurut saya ini terjadi anomali antara lobang di frame untuk plat S dengan supitan belakang bawah yang tidak dicor. Semenjak tiga tahun belakangan ini saya baru menemukan 2 Simplex sangat kuno (saya sebut sebagai mbah buyute Simplex) yang tidak terdapat emblem S ataupun lobang-lobang bekas emblem (seandainya pernah ada lalu dicopot). Kondisi sepeda cukup bagus, nomor framenya dimulai dengan angka 1 (6 digit) opsi rem ‘dultrapp’ (jika dikayuh kebelakang bisa ngerem dan jalan mundur). Yang kedua heeren dimulai dengan angka 2 atau 1 (tiga digit).Opsi rem karet cenilan. Keduanya dilas cor pada ujungnya.

    Saya berasumsi (belum menemukan bukti verbal) adanya Simplex yang beredar di Indonesia tanpa emblem kuningan, namun hanya TM (transfer merek) saja (sama seperti awal produksi Fongers yang tanpa melibatkan emblem metal). Namun dugaan saya kedua adalah sebetulnya terdapat emblem metal itu, namun lepas/dilepas/terlepas, dan bekasnya tertutupi oleh kotoran/debu/karat sehingga tidak berhasil diidentifikasi. Dugaan saya ini mengacu pada produk Gazelle yang juga beredar dengan emblem plat sejak awal produksinya. Kalau dari situs http://www.rijwiel.net memang disebutkan di Belanda hanya terdapat dua model emblem penanda Simplex (dua-duanya dari kuningan) yang mana sebelum tahun 1950-an menggunakan huruf plain, dan yang setelah 1955 menggunakan model huruf outline.

    Untuk memprediksi umur Simplexmu, alangkah lebih baik jika mengirimkan foto yang jelas dan nampak terang terutama pada nomer frame, model supitan depan belakang, bagian kones frame depan, dan model konstruksi remnya. Kalau hanya deskripsi tulisan saja, saya nggak berani menebak.

  52. Muatur suwun Om Andyt,
    rencana, saya akan k jogja minggu depan, cuti 2 minggu, utk natalan n taon baruan, pd kesempatan itu pula saya berencana utk mendokumentasikan semua “aset-aset” saya, termasuk yg non pittuwo… 🙂

    mungkin sekembalinya dari Jogja saya akan posting atau imel ke Om Andyt…

    suwun
    _dph_

  53. sepedane top markotop…., joss markojosss….
    hwahahahahaha…..

  54. yth pak Pituwo, salam kenal dari karawang, rencana saya juga mau taun bauan di jogja, kita ketemuan ya pak sekalian ngobrol2..nuwun.
    buat Om Andyt.lagi sibuk siapin natalan ya, mau diacarakan sambil mancing atau ngonthel mas………..hehehe..salam kompak..

  55. maksud saya tahun baruan di jogja………hehehe..salah ketik..maap

  56. Natalan ini cukup sibuk, ya keliling Jateng, ya mancing, ya betulin Simplex (proyek tertunda), ya menghimpun data buat jurnal desain, lalu call for paper, koreksi ujian mahasiswa, dan…. nyiapin artikel buat bukunya KOSTI. Sibuk pokoke pak.

  57. enak ngebaca tanya jawabnya……

  58. pak rendra maaf sedikit menggagu, panjang slebor depan dari fork depan sampai ujung berapa pak ? kebetulan saya juga ada, nanti kita ukur siapa tahu ada data kecil kecilan dari nomer seri ini dengan panjang slebor depansekian, syukur teman yang punya luxe ada yang mau sharing data sehingga ada hipotesa baru yang dapat kita diskusikan bareng. thank.

  59. Panjang slebor kadang berbeda karena ujungnya biasanya rawan keropos. Kandungan besi di spakbor Simplex mungkin lebih banyak sehingga mudah berkarat, pecah, sobek, dan keropos. Beberapa kali saya melakukan perapihan ujung spakbor yang keropos dan cuil-cuil agar kembali rapi dengan meratakan bagian kedua ujung (baik yang depan maupun ujung belakang masing-masing spakbor) sehingga panjangnya jadi nggak sama. Kemudian apabila ukuran spakbor yang digunakan untuk rem karet, torpedo dan tromol kadang berbeda letak dudukannya, oleh karenanya juga memungkinkan panjangnya beda.

    Menarik juga ide mas Faj untuk menganalisa dari panjang spakboar. Ini juga menjawab tatangan teman di PSB waktu diskusi di Jogja lalu, untuk menganalisa komposisi metalurgi besi Simplex masing-masing era produksi… wah jadi pekerjaan yang nggak main-main jadinya. 😛

  60. Hey! The babes are here! This is my favorite site to visit. I make sure I am alone in case I get too hot. Post your favorite link here.

  61. U r in the wrong place … may be u r alone but we r not !

  62. kalo pipa depan ada semacam sabuk tapi supitan belakang tidak cor alias dibaut ini simplek jenis apa dan pake torpedo mas andit? trims

    • itu Simplex edisi tua, buatan sebelum tahun 1930-an. Kalau torpedo mestinya bukan, sebab jenis produk tahun segitu adalah durtrappen, biasanya dikombinasi dengan rem jegog

  63. ada yang kesasar maning…

  64. opo karepe` kuwi ? itu rumus apa mas andyt ?

    • nyanyi wae mas Faj….

      Yen neng tawang ono Simplex,
      aku ngenteni tekane Fongers BB,
      sanajan ati wis mongkok mergo kelon mbek Golden Sunbeam…..

      piye nek ngono? Lanjutkan!! 😛

  65. @Faj : itu rumus trading/dagang forex,gak ada hubungannya dengan onthel haha.

    @Mas Andyt : mas, ada punya foto detail jalur rem karet Cycloid gak. mau bikin repronya nih buat sepeda saya. Ngomong2 saya dapet cyclo adenya sepeda yg diatas, no serinya 251277. Kakak adik datang jauh2 dari Belanda ke Indonesia hehe 🙂

    • Foto detail nggak punya, mas Ichwan. Kalau mau silakan kontak saja ke pak Manu. Beliau kayaknya punya yang renovasian mirip banget dengan aslinya (buatnya pakai CNC dan bubut)…

      • Gile…251277! yang diatas 251278…hebat..hebat ini fenomena unik yang sangat..sangat langka! silakan sampeyan yang meminang sepedanya pak Rhendra atau sepedamu ditawarkan ke beliau biar serumah kaka-adiknya, hehehe..guyon mas!

  66. Mas Ichwan rayu cak manu aja gimana ? ha ha

  67. kok sepi ?

  68. rasa rasanya forumsimpex ini bukan buat ajang promosi jual beli sepeda dech….!

  69. mohon maaf pak Pitoyo Subur, forum ini untuk diskusi Simplex saja, arena jual beli silakan ke waroeng onthel saja, suwun..

  70. boro-boro BB entuk rangka DZ tapi sing penting melu anggota partai simplex dan fongers

  71. halo mas Faj..apa kbr 251277 nya…pengen liat deh..oya mas nekDZ nya ga kepake saya nempil stangnya ya hehehe..
    @ mas Andyt… aku masih ketok ketoken simplex sampeyan yg ukuran 26 kae lho..wah jan ganteng tenan… isone yo mung ngeleg idu thok…. salam

    • @rendra :
      Simplex 251277 itu kebetulan saya yg dapat jodoh dititipi mas 🙂
      Masih ingetkan ama saya, yang kemarin BSA nya mas pakai touring di Samarinda hehe.

      @Andyt :
      Hehe, iya nih mas saudaraan tapi terpisah lautan :p
      Iya mas, nanti saya kontak pak Manu.

  72. pak rendra 251277 bukan punya saya, punya mas ichwan ( kalau tak salah ) mohon maaf pak rendra saya dpt DZ cuma rangka saja, masih perlu kerja keras u mengembalikan semuanya, mudah-mudahan punya pak rendra DZ bisa selesai duluan saya bisa mencotohnya. jadi ada 2 yang bisa saya contoh luxe dan DZ nya.

  73. Selamat Datang Bulan suci & agung, dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf apabila ada kesalahan semoga puasa Kita semua membawa rakmat & berkat dunia & akhirat

    “Keluarga Paguyuban Onthel Rabuk Yuswo Mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa”

  74. mas andyt : tolong kalau ada waktu simplex saya di pandengin tahun berapa ? mumpung lagi istirahat di wak manu thank.

  75. If your looking for cheap high quality bumper repair this is the best place to find someone to repair
    your damaged or cracked bumper!

    How To Recondition Your Car

  76. topspywareremovers.net
    The most effective and easiest way to detect and remove spyware from your computer, backed by computer experts. Considered to be some of the leading spyware removers, Spyware Doctor 6 and XoftSpySE Anti-Spyware have been proven to safely remove all types of spyware and malicious software while updating their threat lists on a frequent basis.

    free adware spyware remover

  77. Hello everyone! I don’t know where to begin but hope this site will be useful for me.
    Hope to get any assistance from you if I will have some quesitons.
    Thanks in advance and good luck! 🙂

  78. Top Markotop…tuk Pak Rendra…!!si karat yg memikat!beautiful^_^

  79. kalo yang di blog ku ini serinya apa ya? cuma tau merk nya simplex keluaran 1888. ada yang bisa bantu historinya?

    matur suwun

  80. sepedanya antik banget pak….
    Blog saya

  81. mantap pak sepedanya…
    salam..
    gush.

  82. Lilicash.com vous rembourse jusqu’à 25 %
    de tout vos achats en ligne chez 500 des plus grands enseignes du web.

    site de cashback

  83. halo om Andyt…maaf ya mas ini mau nanya….? aku ada Simplex Cycloide Stang masih ori [ ciri khas Cycloide ] dan ada tulisanya” SIMPLEX AMSTERDAM “.spakbor ori. yang belakang masih ada logo.Piringan YY tapi bagian belakang ada yang beda dengan yang NEO [ tapi bukan Kelingan ].Rem Tromol depan belakang.yang depan masih ada tulisan SIMPLEX AMSTERDAM.Garpu depan juga masih ori.Ketengkas Mbendol belakang.Pelek depan ori.dibawah As nya ada tulisan ^ P ^ dan ada tulisanya.tapi udah gak jelas di baca.pakai Sadel Celeng.Lampu FAKO.Kunci Telephone.kira2 di buat tahun berapa ya…………?Terus kemarin ada orang datang ke rumah.mau di beli katanya dengan harga 12 juta.aku juga bingung………. mau jual atau nggak..sebab aku juga sayaaaaaaaaaaaaaaaang banget dgn Cycloide ku.gimana ya mas baik nya…?sebab aku juga BU.makasih ya mas atas waktunya.Aris 085 731 533 454

  84. I apologise, but, in my opinion, you are mistaken. Let’s discuss it. Write to me in PM, we will communicate.

  85. assalam mualaikum …

    mau nanya pak …. saya ada simplex dengan nomer seri 920687 ini kira2X taun berapa historynya ya pak! maklum awam banget >>> ^_^

    simplex terpedo kira2X harganya sampai berapa ya pak matur nuwun …

  86. pada kemana ya????

  87. pada kemana ya????simplex yang mewah

  88. Every year thousands of people become millionaires by just studying and trading on the Forex but only a fraction about 2% out of the billions of all those who spend thousands of dollars on the Forex Market and get nothing in return. This elite group of Forex traders always conceal their secrets, and they never want to help anyone else… until now! We announce an independent web portal, dedicated to Forex market, where you can find information about recent ineteresting facts, brokers and Expert Advisors. Absolutely FREE! You even can discuss all of them on our firum. Read and write your own reviews on our forum! Learn To Trade Forex – all of it you can find on forextradersreview.com

  89. salam knal smua . . saya penikmat simplex baru n msh awam bgt , , saya ckup trbntu n tmbh pngetahuan krna adanya forum ini , tp skrng kok sepi yaa . . . tlng ramekan lg donk , , hehehe .

  90. betul mas ubek jangan sampai sepi terus menerus, tetapi ada mungkin juga sepi karena apa-apa yang sebenarnya di tanyakan tentang simplex sudah hampiir semua ada di artikel-artikel yang di tulis mas Andyt sehingga kalau di simak apa-apa yang ditanyakan sebenarnya sudah terjawab, akan tetapi kadang-kadang teman-teman kurang sabar untuk membaca lebih lanjut ( contoh sebenarnya kalau kita lihat dengan cermat sudah ada jawaban walaupun tidak tepat sekali, spt pertanyaan mbah sangkil atau pertanyaan dari mas awan tentang nom er seri. Akan lebih tepat lagi kalau dilihat dari bentuk supitan juga apakah D kebalik atau O akan lebih mudah membantu juga . semoga teman-teman akan lebih banyak ilmu dengan melihat secara langsung, kemudian membandingkan dengan apa-apa yang telah di tulis di simplex forum ini, sehingga dapat memperoleh ilmu semuaanya. semoga berguna. salam.

  91. suatu konsistensi hobi dan keberadaan suatu hobi ditentukan sama penggemarnya, bangkit yu simplexian

  92. Mas ANdyt nya udah Tobat ya? salam penggemar cyclo baru

  93. Benar-benar suka dengan sepeda ini, saya juga ada punya sepeda ini, jika ada yang berminat saya menjual nya.
    Jika ingin menghubungi saya bisa langsung ke nomor :
    081 333 84 11 83 (Simpati), 081 753 7894 (XL), 081 556 711 744 (Mentari), 0341 54 55330 (Flexi)
    Atau jika ingin melihat tampilan gambar-gambarnya silahkan masuk ke http://jualsepedaonthel.wordpress.com

  94. I mistyped this site and fortunately I found it once more. presently am at my college I added this to favorites so that I can re-read it later regards

  95. salam ontelis simplex,, senangnya memiliki sepeda simplex seperti ini, simplex luxe memang sangat ganteng,, top banget

  96. kang ane punya simplex sportex pada bagian kiri ada 3 digit no rangka dan bagian kanan 5 angka kira-kita tahun berapa pembuatannya…thx

  97. I couldn’t have really asked for a much better blog. You are always at hand to provide excellent information, going straight away to the point for easy understanding of your subscribers. You’re really a terrific pro in this arena. Many thanks for remaining there humans like me.
    high blood pressure symptoms

  98. kalau yg sy punya pak, sambungan garpu depan krom putih tdk ada tutupnya,supitan belakang sama cor, setir sama ,cenilan rem tdka ada seri 4 digit 7093 entah blkangnya/depannya yg kehapus, ukuran 60
    sony_cakson62@yahoo.co.id

  99. Thanks for another informative website. Where else may just I get that kind of information written in such an ideal means? I’ve a undertaking that I’m simply now running on, and I’ve been on the look out for such information.

  100. Salut deh Pak…dengan koleksi Cicloyd Lux nya…saya jadi pengen juga Pak.:)

  101. Hello!..
    One study, published in the journal Human Reproduction in January 2000, found that Viagra shortened the refractory period by about 10 minutes in healthy men. However, Viagra (and as for any other ED drugs) cannot increase your sexual appetite or make you ejaculate if you have problems reaching orgasm!generic sample!!
    Pa..
    ____________________________
    order online

  102. Kang Andyt
    Mohon maaf apabila pertanyaan saya sudah dijawab sebelumnya dalam forum ini. Saya membeli sebuah sepeda hanya rangkanya saja yang nampaknya simplex dengan tanda logo simplex hanya sepaaruh. frame hoogte ada sabuknya. supitan berbentuk oval dan hyambung atau ujung tanpa baut. dibawah supitan dan diatas braket ada cenilan, as tengah dengan diameter 50 mm Panjang pipa frame dari ujung penjepi sadel sampai ke center as kayuhan 580 mm.Hanya bomor serinya lima digit ( 53044) tidak 6 digit. Apakah ini termasuk cycloide.
    Dimana untuk mendapatkan transmisi rem walau replikanya.(Bisakah kalau pesan ke Pak Manu tetapi saya belum tahu nomor hp nya)
    Terima Kasih.

  103. Kerena sekali om sepedanya 🙂 mau..

  104. taya’ mas simplex q no seri nya 9865 model sepda cewek apakah in orijinal or imitasi ??
    Mhon d bantu

  105. selamat siang mas,
    salam kenal, saya joko dr jogja
    mau tanya tentang macam2 ukuran tinggi sepeda simplex yang heren
    dulu pernah nemu di forum ini ( kalau gag salah ) tp say cari lagi ga ketemu.
    salam

  106. sangat asli banget ya gan itu
    emang seperti itu gan sepeda ontel pasti ada no seri di batang nya ?

Leave a reply to baktii Cancel reply