Simplex Cycloide 296918

samping.jpg

Varian ini melengkapi koleksi penggowes di klub PAKKAR, Rewwin. Ditemukan di salah satu gudang tua di Surabaya bareng dengan Fongers BB 60-nya Andyt. Kondisinya masih orisisnil kecuali ban. Catnya sudah habis, maklum produksi tahun 1930-1940an. Soal kenyamanan jangan ditanya. Namanya juga Cycloide. Perbedaan dengan varian Elite hanya terletak pada bentuk piringan yang seperti huruf YY, namun bila diamati lebih lanjut terdapat kelingan. Ciri khas ini yang membedakan piringan biasa dengan varian Cycloide, di luar tipe ‘piringan mercy’.

 piringan-berkeling.jpg

Piringan berkeling, edisi khusus varian Cycloide

Yang agak berbeda selain dari piringan adalah cap toko yang ‘berbau’ Belanda (HET HIMA HUIS), alamatnya di Pasar Besar Soerabaja. Sepeda ini lebih asli Surabaya dibanding yang punya. Cuman karena ada kata ‘HIMA’ apakah dulu ini cap toko dealer HIMA atau memang asli jual Simplex juga, walahualam bissawab.

namatoko1.jpg

Het HIMA HUIS…adapted from HIMA or another Simplex’s dealers

Simplex ini masih menggunakan Villier DeLuxe England sebagai gear belakang. Kondisi masih sangat bagus, tidak berisik berbeda dengan gir kuno yang biasanya sudah aus.

the-villier-de-luxe.jpg

Villier DeLuxe England ukuran gigi 22.

konstruksi-kawat-rem.jpg

Konstruksi rem dan dinamo antik

belakang-1.jpg

daya pikatnya mungkin setara dengan pantat indah Sandra Dewi

Kunci menggunakan model ‘jam kecil’ yang lebih kuno daripada sepedanya. Setelah dua minggu di ‘test drive’ kesimpulannya sebagaimana umumnya varian Cycloide, sepeda ini sangat nyaman. Maklumlah Vrijwing Bessparing. Alias menggunakan bearing yang ‘less frictions’. Sepeda yang indah! 

foto dan teks : Andyt Andrian

140 Responses

  1. pertamax (mahal) ganti solar aja deh,….halagh..halagh…kapan ane punya yg cycloide ya…bwahahahah..mimpi dolo ahh..

  2. solar juga masih mahal…ganti ngontel aja. Bersyukurlah kang, masih bisa mimpi..sebab banyak yang jangankan mimpi….tidurpun sangat sulit!! Apalagi kalau banyak proyek restorasi sepeda…

    hahaha

  3. Hiks…cape deh kl mikirin simplex gak ada abis-abis nya neh

  4. leg…….. pusing…!!!
    tapi mas jujur biar gimana juga masih enakan naikin pantanya sandra dewi huahahaha 🙂

  5. sexy banget, padahal cycloide temanku cuman dilego 400rb, (karena nggak tahu), seangnya minta ampun, bagaimana gak untung dia belinya cuma 150rb, katanya. Sekarang begitu tahu itu pit simplex cycloide, ganti nyesel nggak karuan…yang gak ada cuman emblemnya doang…pelk, genjotan, stang, as-as masih srinilaaaaannnn, oaaaalah si-kulit….

  6. deuu yang banyak proyek restorasi…uhuuyyyyy, kang jana enakan restorasi dong dari pd….sandra dewi..wong cuma mimpi wualaahhh…hahahah
    , mas andyt itu gearnya sama kayak sepeda temen ane yg torpedo, remnya optional karena batang torpedo.

  7. mas, sepertinya itu sepeda eks mister van the cock..ketinggalan pada saat sembunyi digudang..heheh

  8. sorri bos..nyelak dikit…piringan depan malah lebih dekat ke Durkopp..batang kayuhannya selepan di tepi

  9. Nice Simplex Andrian !
    The Villiers freewheel you see a lot on old bicycles from Holland. A lot of bicycle-factory’s in Holland used to order their freewheels in England before the war because of the good quality.
    I do not know a lot of old Simplex bicycles (I try to learn from Herbert Kuner) but how old is this Simplex ?
    Last week I found also a very old Simplex (I think), the photo’s are on flickr and also on your site I saw.
    Do you have any idea how old my Bike is ?

    greetings to you all from Holland,
    Andre Koopmans

  10. mang T,
    huahaha,….kasihan dari dulu sampai sekarang masih menghayal melulu , sekarang aja ane lagi restorasi pantat sandra dewi masalahnya habis dipake om andyt udah hancur-hancuran nggak karuan mungkin kasar kali waktu makenya, ntar kalo udah jadi dirakit ane kasih mang T deh, hehehe maaf om andyt bercanda…. …

    mang T,
    restorasi teh bikin lier hulu, artos na oge geus nteu aya, lagi pula geus kebanyakan sepeda sareng teu aya tempatna, kamari oge teh geus opat di icalan sama si ical

  11. apa benar varian cicloide,di spakbor belakang tidak ada lambang S nya? makasih ya om…..

  12. mas Rajapolah,
    tidak selalu slebor bagian belakang ada logo S-nya. Biasanya yang ada emblem logo dibelakang adalah varian cycloide elite yang produksi tahun setelah PD-2, sedangkan untuk Neo biasanya digitnya 5, dengan penampang supitan belakang seperti huruf O, dan buatan tahun 1950-an.
    Namun banyak pendemen sepeda yang kemudian mengebor slebor bagian belakang, oleh karena itu jadi rancu mana yang asli ada emblem logo mana yang keluar tanpa emblem logo.

    Di Belanda sana, emblem logo di spakbor belakang nyaris tidak menjadi perhatian, mereka lebih mementingkan konstruksi frame, bentuk slebor, sistem rem, dan ukuran. Mungkin lebih baik kita juga memperhatikan hal-hal yang dilakukan oleh mereka, soalnya sepeda yang kita gunakan buatan mereka, apa salahnya kita juga memperhatikan pakem dan pola pikir mereka dalam menganalisis sepeda. Samalah kayak menganalisa keris tentu memperhatikan pakem dan aturan yang dibakukan oleh para empu dan produsen keris.

  13. Mas..gazellene jadi sampean jupok ya…kalah cepet..he..he belum jodoh kali…

  14. maaf ya Mas Laexs..,

  15. mas, setelah dilihat2..ternyata stangnya sama kayak punya temen ane yg capit optional (batang torpedo) skrg sih ada dirumah..hehe

  16. Saya udh liat, meraba dan mengangkat ternyata sikulit emank lebih berat ketimbang type “S” biasa.Dan langsung membuat saya jatuh cinta. Tp apa daya…..Dan kalo dibanding dg fongers bb.Keindahan sikulit tiada tandingan.
    Saya pengemar ontel pemula yg dulunya udh suka sama ontel.Tp ngak seperti sekarang ya rada-rada maniak.Moga2 racun ontel gak bikin saya gila sampai gak bisa tidur,spt salah satu anggota disini.Amin….Wakakaka
    tapi rasanya udh 70% nih… Gimana?Hiks..
    Hidup simplexxxxx…

  17. Soal keindahan itu relatif, indahnya cycloide itu selain di kenyamanan ketika dikayuh (dengan catatan semua komponen disetting sesuai kaidahnya), juga pada proporsi antara panjang dan tinggi sepeda. Sedangkan kalau soal keunikan sistem rem (ini juga masuk aspek estetika fungsional dalam ilmu desain), tak ada yang mengalahkan Fongers. Mungkin varian BB yang kau lihat mempunyai tipe konstruksi rem yang biasa-biasa. Bukan seperti yang ada di artikel Harta Karun di Gudang Loak di situs wiwinaked bagian Andyt Andrian. Sebab seperti yang dikatakan pada artikel tentang Fongers dan diutarakan oleh Andre Koopmans, bahwa Fongers adalah merek sepeda termahal di Belanda, sedangkan BB adalah varian yang paling mahal diantara merek Fongers. Asumsi saya adalah pasti terdapat hal istimewa pada produk yang dikategorikan paling mahal jika dibanding produk lain. Entah karena kualitas bahan, kecanggihan, atau sekedar keindahan tampilan (estetika). Ingat sebagaimana hal yang berlaku di Eropa saat itu yang menganut faham fungsionalis modernisme. Barang dihargai maksimal karena fungsi dan kualitas bahan yang juga maksimal.
    Saya pernah melakukan eksperimen frame Simplex Cycloide dan Fongers BB dihujan-hujankan semalaman, esok siang yang keluar karat adalah Simplex, sedangkan frame BB tetap putih. Frame BB lebih ringan daripada Cycloide.

    Kebetulan saya mempunyai beberapa varian Cycloide dengan beragam sistem rem, sekaligus juga mempunyai beberapa jenis Fongers varian special (salah satunya adalah BB buatan sebelum PD-2), kondisi seperti aslinya (kecuali cat, dan ban). Soal kenyamanan emang megang Cycloide, namun dari indahnya pernik-pernik pada konstruksi rem dan tuas-tuas juga pada onderdilnya, tetap Fongers BB yang kelihatan lebih indah.

    Soal kerlemahan misalnya Cycloide rem karet (tahun 1930 kebawah) jika setang diputar 70 derajad kekiri atau kanan maka rem karet akan menekan ban depan sehingga kalau tidak hati-hati akan menjatuhkan pengendara karena putaran ban depan jadi mati. Hal ini tidak terjadi pada Fongers BB era tahun yang sama. Namun kelemahan BB karena terlalu banyak tuas-tuas dan pernik-pernik menyebabkan tuas-tuas jadi fragile dan mudah aus, oleh karena itu desain komponen tersebut tidak dibuat pada tahun-tahun berikutnya. Sama seperti setang Simplex special, yang hanya dibuat sampai tahun 1930.

    Namun intinya adalah semua sepeda punya kekuatan dan kelemahan sendiri. Soal cantik atau tidak itu selera, kebetulan saja saya kurang sependapat dengan seleramu yang mengatakan bahwa Cycloide lebih indah dibanding Fongers BB.

  18. Wah sori bgt nih komen saya di atas.Saya gak bermaksud menjatuhkan fongers bb.Tapi komen saya lontarkan benar2 dr hati selera saya.Apalagi saya pemula yg masi belajar.
    Makasih advicenya mas andyt.

  19. boleh nambahin kan..?

    Fongers sepedanya indah untuk dipandang mata, pipa2nya juga tidak terlalu besar, cuma terlalu banyak asesories, kalo dapet masih komplit pasti beruntung untuk type apa saja.
    berapa kali saya liat sepeda fongers seri BB, sayangnya sistem remnya sudah amburadul, tapi kalo ketemu yang masih komplit, huuiiihhh….. takjub !!

    Namanya juga Simplex, ( maaf bukan artinya) hampir semua type serba simpel tapi emang simpel dan ringkas, bentuk hampir rata2 kaku, pipa2nya agak besar tapi cantik untuk diliat, apalagi hamblem S yang makin membuat jatuh cinta…..
    contoh stang special handlebaar, simpel, ringkas banget tapi cantik. !!

    selera orang adalah harga mati, orang bilang jelek tapi menurut dia bagus atau sebaliknya.
    susahnya kalo orang lagi jatuh cinta,……….. 🙂

  20. Bukankah pipa frame Fongers lebih besar daripada pipa frame Simplex? hayoo dilihat lagi…

  21. mengingat, menimbang dan memutuskan..untuk ke nyamanan sikloid kale yaa mas dan untuk keindahan estetika siBB aja..wokeh..biar adil…hehehh..tp ane belum nyoba sikloid.. 😀

  22. Maaf kalo ada estetika kirain ga ada hehehe…
    Cinta pertama emank dari liat setangnya.Modelnya Simple trus warnanya yg rada kemerah merahan,tp gw liat yg item eh malah cinta bgt.
    Inilah cerita cinta saya wakakaka…

  23. Mang t kalo di timbang dan diputuskan jelas simplex lebih berat dan susah diputus kan bajanya lebih tebal wakaka….Becanda mas mas sekalian.

  24. nyantai aja kang…hidup tidak ada seninya kalau nggak ada becanda…masa cemberut terus..heheheh

  25. setelah frame diamati, dibandingkan dan diteliti ulang selama 6 hari 6 malam, memang ternyata siBB beda tipis dengan sikluid, sepintas memang tidak terlihat tapi kalo di ukur dengan meteran baju baru terlihat 😦

    seni……….
    seni adalah hasil dari buah perbuatan…..
    hasil seni selalu dikatakan indah hanya oleh si pembuatnya…
    tapi belum tentu indah jika yang lihat orang lain……
    hanya orang yang mengerti seni lah yang tahu…..

  26. ckk.ckk..nggak nyangka mas parno punya keduanya..sampai-sampai bisa menikmati selama satu mingggu..hehehhe…kalau pake meteran baju mah ntar kegedean atuh ngukurnya.. 🙂 , untuk itu lah seni diukur sangat mahal walaupun orang yang melihatnya tidak mengerti…karena hanya orang-orang yang mengerti seni yang bisa mengertinya… 😀 halagh..

  27. halagh…ikut2 aje deh….. 😉

  28. mau…….
    ad nyang mo jual ga????
    hehehe

  29. Saya kira soal kenyamanan banyak sekali faktor yang
    mempengaruhinya. Jadi sangat sulit jika hanya membandingkannya dari merk sepeda.
    Saya kira yang paling berpengaruh adalah model sadel, ketinggian stang, ketinggian dan bentuk frame dan pedal.
    Itupun masih sangat relatif siapa yang menaikinya.
    -Jika orang tinggi tentu lebih nyaman dengan sepeda ukuran frame 600/650mm, tak peduli apakah itu Fongers BB atau Simplex Cycloide jika ukurannya cuma 550cm.
    -Bagi orang yang gemuk, tentu sadel yang permukaannya luas yang lebih nyaman, tak peduli apakah itu Fongers BB atau Simplex Cycloide jika memakai sadel kecil.
    Jadi kenyamanan sepeda sangat relatif siapa yang menaikinya.

  30. mas andyt,
    forum kok sepi sih, lagi sibuk yah yah bos…

  31. Setuju mas Niko,
    itulah yang hendak saya katakan, pada dasarnya soal kenyamanan janganlah terpengaruh pada merek. Memang ada beberapa merek yang sudah dari sononya dikonstruksi untuk kenyamanan (misalnya penggunaan bearing di Simplex cycloide, atau seri 8V di Gazelle). Asal tahu saja, sepeda nyaman itu seolah takdir dari sono (ini misteri yang saya belum mampu memecahkan) ketika menemukan fenomena perbedaan kenyamanan atau membandingkan kenyamanan pada dua atau lebih sepeda yang sama persis serinya. Kebetulan kami punya Gazelle seri 5 dua buah dan Cycloide seri 3 tiga buah yang tinggi, dan jenis sadel sama persis. Namun anehnya sangat berbeda kenyamanannya. Ironisnya, justeru kadang saya temui yang sepeda jejadian malah lebih nyaman dibanding yang orisinil…Aneh kan?

  32. Mas Andyt memang semua benar, tapi hendaknya kita berpegang pada fakta daripada bertumpu pada citra. Walaupun kita tidak bisa mengesampingkan subjektifitas kita. Bagi saya yang pemula (pemalu juga..dikit..) naik sepeda onthel itu tidak sekedar nyaman menurut ukuran tertentu, tetapi lebih membanggakan daripada naik sepeda motor atau mobil. Apalagi kalo bisa naik pit onthel kelas premium wah…pecas ndahe!!!.

  33. Onthel kelas premium itu hanya diketahui oleh segelintir orang saja, mas. Bahkan pandangan orang tentang kriteria premium juga berbeda-beda. Nggak usah jauh-jauh, disini Gazelle dijunjung lebih tinggi dibanding BB atau CCG, padahal di negara aslinya nggak demikian. Kalau menurut sampeyan, kriteria premium itu seperti apa mas?

  34. Ya mungkin kalo mobil Honda dengan Accord, Toyota dengan Camry, Mercy dengan S-Class, BMW seri 7, walaupun kadang tidak fair juga karena brand lebih dijadikan patokan. Padahal Citroen BX tak kalah nyaman dibanding Honda Accord. Begitu juga sepeda mugkin Batavus juga mengeluarkan varian paling mewah ‘tul nggak Mas Andyt?. Beberapa waktu lalu saya ketemu Mbah Saiin dan Pak Bambang di Tunggorono Jombang, kata beliau sepeda klo pengin mewah ya Gazelle, kalo pengin gagah naik saja Humber CD, pengin unik naek Simplek. Mugkin juga banyak benarnya beliau kan lahir dan lebih dulu naek sepeda dibanding saya. Walah..saya hormati saja wong saya nggak punya dan belum pengin ketiganya….! Bagi saya apapun sepedanya kalo bisa menjiwai naek sepeda onthel Wow anugerah terindah yang pengin saya nikmati terusss…OK!!

  35. “Bagi saya apapun sepedanya kalo bisa menjiwai naek sepeda onthel Wow anugerah terindah yang pengin saya nikmati terusss…OK!!”

    memang betul sih mas iwan, tapi asal bicaranya diluar forum ini, karena forum ini khusus membicarakan merek simplex, permasalahan dan sebagainya, dengan kata lain ini khusus penggemar simplex.

    sama aja membicarakan mobil citroen BX, di komunitas khusus mobil VW, 😉

  36. OK Mas ..priit! Simplex Parking Only

  37. Weleh…weleh……simplex……..kapan mimpiku jadi nyata, nduwe sepeda simplex……………? Ada yang sudah bosan pingin ngejual nggak………? kabari kita donk. Trims

  38. wuh seru banget, tapi eling kalau bikin klas nanti ada juga yang pada ndak nyaman soal selera berbeda beda yang penting bagaimana sepeda kita tetap eksis dan tidak malu kalau bawa sepeda dahadapan teman yang lain.

  39. heheehh…. kalau masih malu bawa sepeda jangan dulu terjun didunia onthel..dijamin pake sepeda merek apapun nggak akan nyaman…mentalnya belum siap.. 😀

  40. h h h h, siap mental & siap tenaga, cihuy…. hidup mang T

  41. Nek wis duwe SIM pasti PLEK atine………Jan pas tenan…….

  42. memang benar kata mbah Roko,
    soalnya dia nggak punya SIM, hanya MBAH doank, pantesan belum lengkap. 😛

  43. sepedae dukur2 kabeh aku gak isok numpak dibonceng mas andyt pasti mau

  44. PREEEK, SU !!!!

  45. ane jg punya

  46. Aldo Aziz,
    Kalau berkenan silakan dikirim gambarnya kemari, nanti diterawang dan buat pembelajaran semua,..

  47. pa’e kmrn wkt maen ke kutoarjo ke toko sepeda ada yg nawarin raleigh 20jt. …mklm pemain baru jd ga ngerti brng…emng ada yg hrg segitu yah…gile bngt euy…

  48. Raleigh model seperti apa? Kalau tandem tahun 1900-an kami juga mau. Nak, hati-hati ya, banyak pedagang yang memanfaatkan ketidak tahuan calon pembeli dengan harga-harga yang fantastis. Oleh karena itu forum ini dibuat untuk mengeliminasi hal tersebut.

  49. wah nek aku cuma baca aja cari ilmu tentang simplex..!

  50. hahaha….jangan terpaku merek. Sing penting nyaman dikendarai nyaman dihati..

  51. Poro konco-konco kabeh.Kenalkan karo diriku H.Iswartono,ST saking perkumpulan sepeda enggal Onthel Community (ONCOM) Bogor .Mulai koleksi sepeda engkang merkipun ngagem simbol S.Sakpuniko nembe kempal 3 alias tigo.Yaaach lumayanlah kangge gadah-gadah .Engkang kalen Neo lan engkang setunggal setangipun lucu.mlebet wonten batang setang.Mangke menawi wonten engkang bade ngical insya alloh purun.nanging ampun awis-awis giih

  52. Pak Haji ngomong apa sih…. pasti lagi ngomongin harga oncom di Bogor pada naik ya…? gara2 BBM naik..!

  53. HUAHAHAHA……..
    mas TOTO, haji.Iswantoro lagi mabok oncom, kali……..

  54. ISWARTONO HAJI, on July 10th, 2008 at 11:53 am Said:
    Poro konco-konco kabeh.Kenalkan karo diriku H.Iswartono,ST saking perkumpulan sepeda enggal Onthel Community (ONCOM) Bogor .Mulai koleksi sepeda engkang merkipun ngagem simbol S.Sakpuniko nembe kempal 3 alias tigo.Yaaach lumayanlah kangge gadah-gadah .Engkang kalen Neo lan engkang setunggal setangipun lucu.mlebet wonten batang setang.Mangke menawi wonten engkang bade ngical insya alloh purun.nanging ampun awis-awis giih
    —————
    Terjemahannya begini:
    Teman-teman semua. Kenalkan namaku H Iswartono, ST dari perkumpulan sepeda Onthel Community (ONCOM) Bogor. Mulai koleksi sepeda dari yang berlogo S. Sekarang baru ngumpul 3, Lumayanlah untuk sekedar punya. Dua Neo, dan satu model setangnya lucu, masuk kedalem batang setangnya (model Expensive handlebaar ?). Nanti jika ada orang yang mau menjual sepedanya insya alloh saya mau asal jangan mahal-mahal ya.

  55. oh..begitu terjemahannya…..makanyanya pake bhs yang lazim aja bos, biar pada paham semuanya,……

    kalo tdk salah H Iswartono, ST, punya koleksi sepeda nya banyak deh sudah di atas 10 unit, yang paling banyak gazille dan fongers jadi lucu kalo tidak mengetahui jenis setang ini, atau pura-pura pemula yah, biar dapet harga murah ….. hehehe 😉 ~pizzz

  56. Bwahahaaa…setuju Becak
    Kalau kata anak-anak onthel di bogor sepedanya tuh segudang kayak pasar sepeda di Jongke-solo bwahahahaa
    Itu mah ngetes mas andyt aja pura-pura gaptek , padahal ” ? ”
    …pisss….akh H. Iswartono St yang terhormat ok

  57. Saya pikir ada banyak orang yang nggak tahu tentang sepedanya secara detail dan benar walaupun dia mempunyai banyak sepeda (faktor pengetahuan tentang barang (product knowledge) dengan aksesibilitas mendapatkan barang adalah tidak berhubungan sama sekali). Sementara ada juga orang yang paham tentang sepeda namun kemampuan mendapatkan barang (kondisi finansial, hoki, serta faktor lain yang berpengaruh) menghalangi memperoleh barang.

  58. mas andyt bukannya kontruksi rem2 an sunbeam lebih baik dari Fongers BB. perasaan jg lebih unik(seperti tapal kuda)?

  59. mas Pepen Pastop,
    terminologi ‘lebih baik’ dalam menilai konstruksi rem Sunbeam dibanding Fongers BB itu dasarnya apa? Kalau lebih kuno iya, namun persoalan lebih baik itu sangat subjektif, kualitatif, dan kasuistik. Tidak dapat dibandingkan seperti kita membandingkan antara air sumur dengan PDAM. Tentu saja jadi unik karena lebih kuno, namun tidak bisa dilepaskan begitu saja dari faktor trend saat itu. Bentuk rem BB dengan Sunbeam memang sedikit mirip, yakni dari setang turun lalu naik lagi mengikuti frame dan turun lagi di supitan belakang.

    Mungkin lebih tepatnya menurut saya jika perbandingan antara kedua rem tersebut sama seperti mencari mana yang lebih cantik antara Dian Sastro dengan Sandra Dewi. Yang jelas bagi saya baik BB ataupun Sunbeam lama (1910) sama-sama cantik, indah, dan unik. Sama seperti Dian atau Sandra yang punya ciri khas kecantikan masing-masing.

  60. Kok Sandra Dewi Maning…. Ngefans amat nih..! hahaha…

  61. Kamu gak tahu, mas. Kamar tidur Andyt penuh foto Sandra Dewi, bahkan yang dianggap bukan Sandra Dewi oleh RM Roy Suryo juga ia punya……

  62. salah semua…
    Lihat baik-baik Dian Sastro kan DS, kalau dibalik jadi SD, siapa lagi kalau bukan SANDRA DEWI..
    masak SI ADUL…. 😛

  63. mas andyt dan rekan2 yth…saya baru saja selesai merestorasi simplex,tp saya tidak mengetahui jenis apakah speda itu..mohon bantuannya.kemana saya bisa posting gambar sepedanya?

  64. Mas tanya, aku juga punya sepeda yang gir depannya berbentuk kayak gitu, tapi kayaknya selebor udah gak asli, wong udah nggak kayak gambar di atas. Aku dapatnya di tempat jual rongsok. yang aku mau tanyakan adalah, apakah sepedaku itu juga simplex cycloide? sepedanya tinggi juga, kata orang jogja (aku orang jogja) ‘patlikuran’, ya kayak di gambar… ada juga no rangkanya yaitu 52932 kondisi asli kayaknya cuma rangkanya aja, soalnya roda belakang sudah pakae terpedo, yang depan juga ga ada rem tromolnya lagi. btw, menaikinya memang enak, terasa lebih gagah karena agak tinggi. Sedle juga udah gak ori, wong cuma tak kasih sedle untuk onthel wedhok…. lampu depan pake punyaknya sanyo, yang bentuknya hampir mirip punya Bosch. thanx atas jawabannya. aktivitas ngonthel di http://pitpitan.50webs.org/

  65. untuk Thole,
    silakan kirimkan foto sepedamu (yang cukup jelas) dengan ukuran yang memadai. Jangan terlalu besar agar mudah dibuka ke emailku:
    andrian@peter.petra.ac.id

    untuk Agusto,
    saya kesulitan membayangkan deskripsimu, apalagi foto link rujukan nggak bisa menampilkan gambarnya. Langsung saja kirimkan foto sepedamu ke alamat email yang kusarankan untuk mas Thole, di atas. Thanks.

  66. aku punya simplex juga yg palang satu… kalo ada yang mau pf gw aja

  67. saya mau cari sepeda simplex ada yang mau jual ngak? kalo ada, tahun berapa, jenisnya apa dan mau jual berapa, tolong kalo ada bisa langsung e-mail aku, thanks.

  68. Mas, Andyt,
    -Simplex Cycloide tua biasanya pakai gear belakang merk apa? the villier, Perry atau merk lain?
    standard bawaannya pakai ukuran gear berapa?
    Saya lihat dari beberapa sepeda umumnya yg heren pakai 20 dan yg dames 22.
    -Saya menemukan beberapa SImplex Cycloide Tua model diatas namun sambungan belakang pakai baut(tidak coran) apakah ada original frame jenis begitu?

  69. Gear belakang Simplex tua ada berbagai merek. Paling tua adalah Conventri Elite, lalu kemudian setelah tahun 1930 atau 1935 mereka memakai Villier. Perry banyak ditemukan hanya pada buatan setelah perang 1950-an. Tidak ada standar bawaan ukuran, Simplex mengutamakan fungsional dan kebutuhan pemakai, sehingga opsi gear sepeda juga mengikutinya. Kebanyakan untuk heeren menggunakan gear 18-22 tergantung kombinasi dengan gear depan 44,48,50,52 dan kondisi topografi daerah, berbukit dengan datar lain gearnya. Sedangkan dames sebagai opsi ‘sepeda wanita’ kebanyakan menggunakan rotel ukuran 165mm dengan perbandingan antara gear depan belakang tidak terlalu besar, misalnya 44 dengan 24, atau 44 dengan 20. Jarang banget dames memakai gear 50 apalagi 52.

    Identifikasi Simplex tua yang dimaksud seperti apa? Jikalau seperti ini, misalnya supitan dan garpu belakang penampang pipanya oval, ada sabukan/lebihan di bagian atas-bawah frame depan, maka seharusnya supitan belakang dicor, apalagi jika nomer frame 6 digit dengan angka depan 1,2,3, atau 5 digit depan 1,2,3, dan kurang dari 5 digit dengan terdapat cenilan dudukan rem karet pada supitan dan garpu depan, model ini seharusnya dicor. Seharusnya yang tidak dicor adalah, tanpa lebihan/sabukan, nomer frame dimulai dengan angka 4, atau 5 (6 digit) dan 5 sampai 9 untuk yang nomer frame 5 digit, lalu bentuk supitan dan garpu belakang seperti huruf D kebalik.

    Kemungkinan yang kau temukan bukan asli varian lama, misalnya modifikasi, atau frame punya merek lain, atau pernah rusak sehingga ganti supitan.

  70. Mas Andyt,
    saya beberapa kali di Jogja dan sekitarnya menemukannya Simplex tua yg ada sabukan/lebihan dibagian atas-bawah frame depan, namun dengan supitan belakang model bautan(bukan dicor).
    Dari segi kerapihan, bahan, dll saya yakin klo itu original. Bahkan saya pernah menemukan model seperti itu yg terdapat cenilan dudukan rem karet.

    Saya dapat kiriman gambar Simplex Radium 1922 yg masih original punya Jos Rietveld, supitan belakangnya pakai juga baut.
    Gambar saya kirim ke email Mas Andyt.

  71. saya dapat gear belakang PERRY dengan gear 16,
    klo gear belakang 16 cocoknya untuk sepeda apa ya?

  72. Coba dicek dulu apakah gear itu untuk sepeda ukuran ban 28 atau lebih kecil dari itu. Saya nggak paham apakah gear belakang sepeda kebo (ban 28) dengan jengki (26) atau mini (24,22-18) adalah sama. Kalau untuk ukuran ban 28, gear 16 itu berarti termasuk lebih kecil dari ukuran semestinya, sehingga bila dilihat dari sisi peruntukan kemungkinan untuk mencapai top speed. Bisa juga untuk sepeda balap. Catatan, jangan dikacaukan dengan sepeda yang frame khusus balap. Namun gear ukuran 16 digunakan untuk sepeda konvensional (non balap) yang dapat dikayuh untuk kecepatan tinggi. Gear itu termasuk langka bila digunakan untuk sepeda kebo yang piringan depan konvensional (44-52), namun dari kuantitas banyak beredar. Saya punya satu mereknya Villier England, pernah kucoba pasang di Cycloide dames, hasilnya betis sakit karena kayuhan terlalu berat, namun beresiko tinggi karena rem tak seimbang dengan kecepatan yang dihasilkan.

  73. Nulis angka 8 kok jadi keluar gambar ikon kacamata ya?..hehehe… 😛

  74. gak tau untuk sepeda apa tu gear cocoknya.
    dapetnya kondisi NOS cuma gearnya doank.

    saya dikirimi gambar sepeda Simpex Dames tua tahun 1915 punya Andre Koopmans original gear belakang pakai PERRY gear 22. ni gambar tak kirim ke email Mas Andyt.

  75. mas…gear 16 yg nempel diterpedo ane tanyain …pas waktu ane dapat juga cuma nggak bermerek kata si ngkoh nya si kalau-kalau mau ngayuh ngebut….hahaha..tapi lutut cepet kopong..mungkin untuk sepeda2 kecil..

  76. apalagi kalau untuk medan Bandung, jelas hanya mereka yang iseng dan punya niat menciptakan otot Ade Rai di betis dan pahanya, Kang..hehehe

  77. mas tau banyak informasi ttg THE MISTER ga?beda yg lisensi england dg jAPAN

  78. tau info ttg THE MISTER?

  79. kang doels, kalau mau tanya merek lain silahken ke sinisoalnya disini khusus simplex forum..hehehe..yo lanjut

  80. Mohon maaf buat doel_bops,

    aku nggak paham tentang the Mister lebih lanjut keculai bahwa itu merek sepeda dari Jepang dan Belanda. Ada dua merek Mister yang keduanya tidak berhubungan namun beredar di Indonesia. Yang buatan Jepang, ada tambahan Miyata Industries, slebornya kayak Fongers, hanya lebih lebar. Coba aja tanyakan ke metasite-nya yakni wirawiri naek sepeda, barangkali ada temen yang tahu. Suwun.

  81. waduh thanks bgt mas andyt infonya.jadi ga enak neh tanya diluar simplex.oke thx cX la ya

  82. hai Mr T salam kenal aduh aku ga mudeng nich maksud komennya?maksudnya tanya masalah the mister sama sampean gicu?

  83. Saya kepingin punya simplek yang ada silangnya namun mengenai tahun keluarnya manasih yang lebih dulu keluar ama Gazelle nya, dengar-dengar katanya kalau sepeda Gazelle jaman dahulu kala kalau orang yang punya Gazelle dibilang orangnya mampu atau paling tidak jadi juragan atau pengusaha,atau konglomerat apa memang betul begitu,apalagi yang punya seri 11 dibilang orang kaya begitu kata orang-orang jaman dulu.Apa betul begitu ?

  84. kurang tepat mas, yang penting punya simplex dulu, ( syukur yang cycloide apa lagi yang model cross ), pakai topi koboi lampu berko. baru juragan dari sidoarjo. kalau gazelle di yogya banyak dipakai untuk jual sayur terutama di bantul. mana yang juragan ?

  85. mas Arya dan mas Faj,
    tergantung jenis Simplexnya, kalau Neo memang dianggap ‘lebih murah’ dibanding Gazelle, namun kalau Cycloide harganya mahal. saya sedang meneliti soal harga sepeda membandingkan antara Gazelle, Fongers, dan Simplex, berbagai varian, namun belum lengkap karena datanya sulit banget. Seri 11 itu jadi terdongkrak mahal gila-gilaan karena fenomena PPno 10 yang kemudian membuat sebagian etnis Tionghoa eksodus balik ke Tiongkok, beberapa membawa emas di frame sepedanya, saat itu yang banyak dipakai adalah (kebetulan) Gazelle, sehingga lantas orang percaya kalau Gazelle noframe 11 ada emasnya. Seandainya saat itu orang lebih banyak menemukan frame Humber ada emasnya tentu sekarang Humber yang dicari..

  86. Alhamdulillah setelah saya cari type simplex ku ternyata SIMPLEX CYCLOIDE 296918….mesti dipelihara …….dan kembali ke orsi….taufiq

  87. tambahan lagi..tadi tergesa kepencet submit…

    Gazelle noframe 11 juga menjadi varian terakhir yang dapat dengan ‘mudah’ dibeli baru di toko sepeda di Indonesia. Sebab setelah itu harus didatangkan khusus dan harga yang dibayar konsumen jadi lebih mahal, oleh karenanya ini juga menjadi faktor yang mempengaruhi animo pada perburuan Gazelle di masa kini. Tahun 1968 Gazelle mengakuisisi Locomotief (yang mengakuisisi Simplex tahun 1953) dan karena akuisisi itu lalu Gazelle juga pernah mengeluarkan merk ‘Simplex’ pada tahun 1970-an. Gazelle masih berproduksi sampai hari ini, walaupun tidak lagi mengeluarkan model-model yang sama seperti masa lalu. Kedua hal ini juga mempengaruhi secara psikologis pada pengguna sepeda bermerk kijang njingkrak ini, akan sesuatu yang establish, kontinyu, dan dapat dipersepsikan ‘more valuable’ dibanding merek-merek lain yang pabriknya sudah tutup sejak sebelum 1960-an. Ini juga menjadi kontribusi persepsi yang diturunkan sampai hari ini, bahwa Gazelle lebih mahal..

  88. Sip, mas Taufiq, itu berarti Simplexmu bisa berarti tahun produksi 1937-1940 atau tahun 1950-an. Rawat baik-baik..Mati-matian orang sekarang memburu Cycloide…ada juga yang berani bayar sangat tinggi padahal kini katanya jaman resesi..

  89. Suwun mas Andyt, saya lagi cari literatur atau brosurnya, terutama untuk penutup rantai yang di pedal yang orsi warnanya apa, punyaku putih chrome..sepertinya gak orsi maklum dulu dapat di tukang loak…… dan baru sekarang mulai di elus-elus lagi….siapa yang punya literatur……pse email to taufiqgaruda@yahoo.com…..pingin simplexku ke orsi lagi….thank buat semuanya……an bisa ke kantor pakai sepeda lagi…….

  90. penutup rantai yang dipedal? Kok saya nggak paham maksudnya yang seperti apa?

  91. maksudnya lingkaran yang kaya penutup blek kerupuk..heheeh itu mas..itu lho mas yg bunder kaya piring seng

  92. Mas Andyt saya baru dapat simplex cycloide dengan nomor seri 281357 kira-kira di buat tahun berapa? trima kasih .

  93. Taufiq,
    Kebanyakan Simplex varian lama menggunakan ketengkas kain (moleskin) daripada ketengkas metal. Ketengkas metal digunakan hanya pada Simplex buatan setelah tahun 1950-an. Itupun juga bentuknya nggak spesifik (nggak kayak Fongers) sebab sama dengan yang digunakan pada Gazelle, Phillips, atau Humber, bahkan ada yang muncul dengan buatan Jepang. Kalau tutupnya tentu saja hitam. kalau metal chroom berarti sudah diganti dengan punya lainnya.

    Ronny,
    Coba difoto dan kirimkan ke emailku (andrian@peter.petra.ac.id) supaya aku bisa mengidentifikasinya secara visual, sebab di dalam menentukan tahun pembuatan ada hal-hal tertentu yang harus diamati selain nomer frame, yakni bentuk supitan, bentuk huruf pada angka tulisan nomer frame, model keni, sudut kemiringan frame, dll. Oke aku tunggu, mas..

  94. mas bukak klinik rubrik perawatan sepeda dong, soalnya barang sudah tua, dan informasinya kadang masih simpang dan sayup sayup. biar simplexnya bisa lebih awet. thank

  95. Mas andyt, gambar dah aku kirim ke email anda. Semoga dapat menjadi acuan untuk menangguh sepeda saya, Jawaban saya tunggu, Terima kasih atas responnya. Salam

  96. @mas Faj:
    silakan hubungi moderator saja, saya akan membantu kalau diminta

    @mas Ronny,
    okey aku sudah terima, kok langsung tanya ke email saja, Ok?

  97. Mas Andyt, Aku kirim gambar lagi pada as tengah dan supitan bagian belakang supaya lebih jelas, dan ada beberapa pertanyaan pada email yang saya kirim, semoga dijawab thanks.

  98. Simplexmania yang terhormat, emang cyclo buagussssss tapi jangan dibandingkan dengan BB seriesnya FONGERS ,..bisa kualatttt, aku gak punya BB, tapi BB……beyond…..sware..BB jauh lebih……cacakku nduwe BB 60,polllll.

    nuwun

  99. Maksud mu opo……….? Teu ngarti…..!

  100. Cycloide is the best !!!

  101. Ini forum khusus buat SIMPLEX. Klo mau ngebahas (atau mau tanya2) speda merk lainnya tolong di bahas di tempat lain! Jangan membanding-bandingkan Simplex dgn speda lain. Soalnya banyak pemakai Cycloide dia juga pemakai BB !

  102. salah satunya saya, hehehe

  103. Setuju mas Jaja,
    mohon maaf biasanya orang yang berkoar membanding-bandingkan sepeda justeru ada dua kemungkinan.
    1. nggak tahu banyak tentang sepeda, atau malah
    2. nggak punya sama sekali

    Sebab hakekat sepeda antik bukan untuk dibanding-bandingkan.

    • kl diskusinya membangun tentu tidak dengan cara ganti2 nicknya..kecuali mau memperkeruh forum…nggak usah diladeni la….

  104. Setuju mas,

    kan saya yang bilang jangan dibandingkan, soalnya mas he2men mbandingin dengan BB trus ada yang bilang katanya BB batangannya lebih kecil ..he.he..he..tapi saya emang gak tahu sepeda, tapi kalo beli sepeda emang gak pernah diboongi orang, percayalah saya juga pecinta onthel dan tidak fanatix merk, tapi saya punya beberapa yang insyaalloh gak jelek-jelek amat( bukan hasil restorasi)

    ngapunten, nyuhun dihampura.., ngertos A’

  105. mas Juju ..saya setuju dengan anda, bagi emailnya dong ntar kita share ft sepeda. tks

    Kang Andyt, harap infonya… apa ada substitusi gir belakang cycloid ya, punyaku udh aus dan bunyi kretek2…… sebaiknya ganti pakai apa ya sementara masih hunting aslinya. trims

  106. salam onthelis…….Bagi simplexer yg mau ngelengkapin transfer merk cycloide atau neo… http://www.flowercity022.multiply.com

  107. masimplexian,

    gir belakang cycloide itu yang seperti apa? Setahu saya mereknya kalau nggak Conventry Elite, ya Villier. Kalau udah kretek-kretek berarti udah nggak bisa diselamatkan lagi. Ada komponen didalamnya yang aus, atau remuk. Sementara berburu, ganti saja dengan buatan China (Free Wheel, atau Diamond) ukuran 20 atau 22 untuk medan Bandung sudah OK.

  108. @juju,
    restorasi juga bukan hal yang tabu, mengingat sepeda didapat sudah dalam kondisi rusak atau cat ulang. Yang penting dikembalikan pada kondisi aslinya dan didata dengan baik, jangan sampai keluar dari pakem, atau disembunyikan hal-hal yang tidak asli dan jahat adalah dijual sebagai barang asli/utuh..
    Di Belanda sudah umum orang merestorasi sepeda, bahkan pada tingkat yang sangat parah kerusakannya. Di sana hal itu sah-sah saja, bahkan saya pernah dapat pujian dari Kuner ketika melihat foto hasil restorasi Cycloide saya. Ahli restorasi Belanda yang terkenal adalah Hans Kweekenbog, Kwaakenbos atau Kwikeenborgh (agak lupa tulisannya) dia bahkan sering mendapat proyek restorasi dari museum sepeda. Saya tahu dia dari iklan di buku Fongers dalam rangka peringatan 100 tahun Fongers

  109. mas andyt ada saran untuk restorasi rem simplex luxe di bagian antara stang sama fork depan agak susah, kalau di pak manu kira-kira berapa ya mas ? suwun.

  110. Lho..sampeyan tanya tarip pak Manu kok sama saya?
    Jelas nggak tahu, hahaha…namun secara singkat saya katakan kalau relasi diantara kami bukan sebagaimana mekanik dengan customer, namun lebih pada pertemanan dan persaudaraan disamping karena tetangga dan saling berbagi pengetahuan dan ketrampilan ontel…Jadi seringnya pak Manu nggak mau kubayar, namun di saat lain tanpa sungkan dia menyuruh saya membuat strip (biezeen) di sepeda orang yang sedang direstorasinya…dan saya hanya dibayar semangkuk bakso pangsit…itupun nggak boleh nambah.. 😛

    Membenahi rem seperti itu saya nggak tahu berapa harganya, Soalnya dulu ketika saya membenahi untuk Simplex saya (2003) hanya dikenai ongkos makan kikil sapi dan segelas es Coca Cola…

    Semoga saja nggak mahal, mas..

  111. suwun mas nanti aku minta no pak manu lewat sampeyan saja

  112. selama harganya msh masuk akal dan hasil karya nya OK, knp gak coba hasil produk negeri sendiri.

    cepet2 dateng ke waru, temui ahlinya, dan … just do it!

  113. Setuju…kawan.
    Di Belanda saja banyak temen-temen sepeda kuno anggota Oudefiets yang ‘membuatkan’ komponen sepeda kuno yang hilang/aus/rusak ke Hans (salah satu seniman desain produk) yang mengkhususkan diri pada restorasi sepeda kuno. Saya pernah mendiskusikan ini pada rekan-rekan di Belanda sana, ini menjadi langkah alternatif yang sah-sah saja ketika tidak lagi memungkinkan ditemukan komponen aslinya. Hanya kendalanya adalah mencari komponen asli untuk diduplikat juga menjadi kesulitan yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Beruntunglah pak Manu punya banyak komponen restorasi terutama model ‘velgremmen’ punya Simplex atau Fongers lama yang dibuat berdasarkan asli atau pesanan.

  114. Met kenal mas andyt. saya ari di klaten, mau tanya nich.untuk cycloide dengan nomor seri 6 digit dan dimulai angka 2 bentuk garpu depannya untuk dudukan remnya memakai jalu atau tidak (seperti gambar diatas)soalnya sepeda saya sempet mau saya rombak dengan garpu yang berjalu(cenilan dudukan rem).makasih atas atensinya.He he saya termasuk “korban” maniak cycloide karena tulisan mas andyt .

  115. mas andyt, saya seorang pemula penggemar sepeda ontel. dan saya jatuh hati pada sepeda simplex. kebetulan saya sudah punya simplex cycloid rem karet dan cycloid tromol. dapetnya juga tidak sengaja n harganya murah. yg saya tanyakan. velg simplex yang orisinil itu warnanya hitam ato putih. ato emang beda antara velq cycloid rem karet dan rem tromol. makasih. salam simplex.

  116. Mas or mbak yunn, selamat anda memiliki simplex yang susah mendapatkannya bagi sebagian orang, saya tak bisa bantu sampeyan jawab dengan pas, tetapi kalau mengacu gambar di atas dan beberapa teman kok tak ada masalah yang begitu urgen putih atau hitam, akan tetapi banyak teman yang berpikir bahwa simplex lebih angker dengan plek hitam bawaannya, kembali ke selera asal, mungkin lewat jalur pribadi bisa hub mas andyt u mengetahui opsi tahun pembuatan dengan warna plek bawaan. jogja dimana mas ? biasanya banyak teman jogja kurang suka dengan simplex, sampeyan beruntung ( menurutku ). salam Faj

  117. Menurut ilmu yg saya peroleh, bahwa Semua Velk Simplex Cycloid adalah Crom, karena tromol yg aslinya adalah Crom. bukan hitam. makasih

  118. Turut sumbang pendapat,
    dari brosur simplex yang saya baca, opsi standar lapisan velg cycloide adalah hitam sedangkan velg putih/alumunium/krom untuk tipe sport,
    namun di bagian akhir brosur dicantumkan opsi untuk memakai velg putih/alumunium/krom dengan tambahan biaya.
    Jadi klo ditanya velg orisinil yg mana, menurut saya ya dua2nya tergantung selera dan kondisi keuangan yg beli 🙂

  119. saya punya tromol asli cycloid, semuanya crom. masak tromolnya crom dikasih velg hitam . kalau neo memang hitam. dan menurut pendapat saya, emang velq cycloid harusnya crom, maaf kalau kurang berkenan. makasih

  120. setuju dengan bang ichwan, hitam atau chrom tergantung selera, tapi pada masa itu mungkin harga lah yang sangat menentukan dimana simpunya bisa menentukan barang apa yang ingin dipakai…ya menurut crita yang pernah saya dengar dulunya sepeda sistim rakit jadi simpunya tinggal memilih dg part yang dia inginkan yang sesuai dengan koceknya…mohon dikoreksi kalau salah…kita sama-sama belajar 😀

  121. Nice Bicycle…cadas!!kapan yach dapat Pits yg kaya gitu…!!!!^_^

  122. hayang uy..sapeda kitu..muannnnnntab pisan…

  123. muantebbb tenan,,hayang sapeda kitu aach…

  124. wuih sepedanya cantik banget

  125. Hi,
    Salam onthel

  126. hai salam onthleis
    menurut saya saya belum kaya kalo belum punya sepeda simplex cycloide!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    hidup sepeda onthel

  127. […] link forum simplex prof andyt FB -nya […]

  128. Saya puya Simplex Cycloide mirip seperti dg yang diatas, nomor serinya 6digit depannya 27****, memang luar biasa kenyamanannya, saya bandingkan dengan simplex neo punya saya, jauh sekali bedanya..

  129. Excellent blog! Do you have any tips and hints for aspiring writers? I’m hoping to start my own website soon but I’m a little lost on everything. Would you propose starting with a free platform like WordPress or go for a paid option? There are so many choices out there that I’m completely confused .. Any ideas? Thanks!

  130. Kalau dibandingkan pantatnya sandra dewi saya percaya aja. Sampean pernah liat pantatnya to Kang ?…..Qiqiqi

  131. Mas. Ini Mau nanya Punya simplexneo nmr rangka 65820 uk 22, thn brapa dan tipe apa? krn sudah di cek di web lain tidak terdeteksi> trim Yan Kostum

  132. NYAMANNYA SEPEDA JADUL ITU TUH TERGANTUNG SENTER TIDAKNYA BODY DAN BAN SERTA KESESUAIAN UKURAN GER DEPAN BELAKANG SERTA BENTK JOK KAN KEBANYAKAN SEPEDA ANTIK TUH MUTU BAHAN BAKUNYA DAH BAGUS TERUTAMA PRODUK EROPA

  133. shellac nails – shellac nails last up to two weeks, which for me is a
    god send! Aside from a few hairlines on my nails
    here but you can see is this is the beginning of day 5
    with my shellac nails – shellac nails – still perfect!
    A shellac nail manicure is only about $10-20 more than a regular manicure and will last 2-3 times longer.

  134. mau nanya bos, bearing braket untuk simplex dames ukuranya berapa ?

  135. Apa simplex cycloide velgnya ada yg tidak warna hitam ?

  136. Kalo ada yg mo minang Simplex Cycloide demes saya…081802690960…lokasi Jogja

Leave a reply to Putune Mbah Cancel reply