Simplex Priesterrijwiel

simplex-priesterijwiel.jpg

Sumber Brosur Herbert Kuner

 dsc_0027.JPG

Simplex tipe ini sangat jarang dipunyai individu karena diproduksi sebagai penghargaan pada pekerja rohani agama nasrani. Para pastur jaman dulu biasa menggunakan jubah, sehingga kalau naik sepeda jenis laki-laki sangat tidak memungkinkan, oleh karena itu hanya model dames/wanita saja yang bisa digunakan. Namun secara etis tidak ‘layak’ sebab pastur kan pria, kok pakai sepeda jenis wanita. Oleh karena itu dibuatlah model pristerrijwiel ini. Lihat juga di http://www.rijwiel.net/gallery/foto_6ee.htm seorang pastur dengan sepeda jenis ini.
Hampir semua pabrik sepeda mempunyai varian priesterrijwiel ini. Beberapa merk mempunyai model frame yang berbeda, seperti misalnya Gruno, atau Junker mempunyai bentuk yang berbeda dengan Simplex. Beberapa varian yang mirip Simplex adalah Burgers, Gazelle, lalu Empo, dan Batavus yakni menggunakan bentuk lengkungan dengan dua tuas yang menghubungkan dengan pipa miring framenya (lihat gambar). Makanya disana disebut sebagai ‘rijwiel voor HH Geestelijken’ yang seperti huruf H kembar.

Karena menjadi kendaraan dinas pastur, maka sepeda tipe ini menjadi bagian dari inventaris gereja yang tidak mungkin kondisi ‘second-hand’ nya diperjual-belikan secara bebas. Oleh karena itu sepeda ini makin sulit ditemukan di miliki oleh pendemen sepeda kuno independen. Kalau pun toh dimiliki asal usulnya juga kurang jelas, sebab kemungkinan adalah diberikan sebagai hadiah atau hibah atau dicuri dari gereja! Cuman biasanya penjual/pemilik sebelumnya nggak mengatakan asal-usulnya, biasanya hanya dikatakan kalau sepeda ini dijual sama pemilik sebelumnya, karena butuh uang. 

 dsc_0032.JPG

 Simplex priesterrijwiel ini dulu diketemukan di gudang daerah Malang selatan, lalu setelah dibersihkan dan dipompa jadilah sepeda yang cantik. Dilamar dengan mahar 2,5juta tahun 2003. Ukuran frame 620, dan bracket memakai konstruksi bearing (asli ukuran 50mm buatan Swedia), as pada bearing juga masih orisinil buatan Simplex. Karena bearing maka kayuhannya sangat ringan. Panjang rotel (setang kayuhan adalah 195mm, berbeda dengan untuk sepeda wanita yang hanya 165mm). Cat masih orisinil. Aslinya sepeda ini adalah torpedo, namun oleh pemiliknya kemudian dipasangi konstruksi rem tromol cycloide. Oleh Herbert Kuner justeru malah dikatakan lebih bagus pakai torpedo. Selera emang berbeda! Justeru dengan tromol justeru jadi enak mau digenjot kebelakang atau depan (pengaruh bearing), kalau pakai torpedo kan nggak bisa dikayuh ke belakang (jadi ngerem). Sehingga nggak tampak pengaruh enteng kayuhan ke belakang karena bearingnya. Ada-ada saja.

artikel & foto : Andyt 
 

79 Responses

  1. ah..tambah leg… leg…leg aja nih…….. 🙂

    sepintas tidak beda dengan simplex dames lainnya, yang beda :
    -ada 2 titik penghubung pipa lengkung dengan pipa lurus, biasanya 1 titik penghubung
    – batangannya khusus rem terpedo
    -sudut kemiringan pipa frame milik konstrusi punya laki

    om andyt, dari keterangan diatas bisa jadi untuk jenis simplex priesterrijwiel ini dibuat khusus laki.

    yang jadi pertanyaan saya, untuk model lakinya apakah konstruksinya sama dengan model dames,
    (pertemuan sumpitan pake sistem baut, tube depan model cycloide)

    thx.

    Jelas beda, ini disebut sepeda pastur. Bukan sepeda laki-laki atau perempuan. Jangan bikin istilah sendiri nanti malah bingung sendiri. Sepeda ini dibuat untuk pastur (selalu pria), jangan ditafsirkan ini sepeda dibuat untuk pria. Jadi tidak ada yang model lelaki atau perempuan. Model pastur/pendeta ya begini ini. Untuk membedakan dengan jenis sepeda wanita, maka panjang setang kayuhan (yang ditempeli pedal) adalah 195mm, kalo cewek hanya 165mm. Semoga bukan tambah bingung… 🙂

  2. om andyt,

    selain simplex khusus pastur, punya catatan/literarur lain ngga… tentang type/varian sepeda yg dibuat untuk profesi tertentu… khususnya yg masuk ke Indonesia misalnya utk polisi/tentara atau tukang pos…atau profesi lainnya ….soale sy pernah liat ada Fongers dengan boncengan belakang bertuliskan polisi…..

    makasih om

    Sejauh yang saya ketahui, hanya tipe pastur ini, lalu tipe transport (ada bagasi di bagian depan) yang menandakan untuk profesi tertentu. Kalau yang lainnya misalnya untuk tentara, polisi, pak pos, lalu pendeta (kebetulan kakak ayah saya punya Simplex karena dinas sebagai pendeta Zending di Kutoarjo tahun 1940-1950 an) sama seperti sepeda kebanyakan, hanya tambahan asesoris misalnya tas samping (untuk pak pos) atau tas tempat peluru (tentara), yang biasanya ada tulisan instansi misalnya pos dan giro, atau polisi. Tapi itu bukan sepeda yang dibuat khusus untuk mereka, hanya dibeli oleh instansi untuk kepentingan operasional. Kayak Mitsubishi Kuda yang dibeli pemerintah untuk patroli polisi Indonesia, pasti ada tambahan sirine, teralis kerangkeng, lalu kaca anti peluru misalnya. Bukan Mitsubishi membuat khusus.

  3. Selama ini gue salah kaprah dong… kirain sepeda khusus pastor itu yaa kruisframe itu… 😉

    kruisframe itu silangannya lebih tinggi dari type priesterrijwiel, jadi kalau untuk pastor jelas nggak mungkin apalagi biasanya pakai jubah. Dalam galeri foto di http://www.rijwiel.net ada foto seorang pastor dengan Juncker kruisframe baru, di sana tertulis bagaimana cara menaikinya bila memakai jubah seperti itu.

  4. iya nin, makanye jangan curiga dulu dong hehehe, 🙂

  5. tuh kan, saya juga ikut salah kapreh ….. 😉

  6. Mas..banyak orang2 bilang sepeda pasturan terutama temen2 jogya, apa ini sama dengan yang disebut sepeda pasturan itu ya…..( mungkin mereka bilang “pasturan” karena dipakai khusus pastur ya).

    Lain ladang lain belalang, mas. Tiap daerah punya sebutan sendiri untuk sesuatu yang sama. Saya orang Jogja memaknai sepeda pasturan itu dua pengertian: 1. Sepeda milik pasturan (semacam asrama/tempat pekerja rohani agama katolik berada), atau 2. Sepeda yang digunakan pastur (ini juga bermacam-macam, sebab beberapa pastur di Jogja ada yang menggunakan sepeda frame laki-laki, ada yang perempuan, bahkan di Klaten ada yang pakai kruisframe). Untuk jelasnya tanyakan saja orang Jogja yang memakai istilah itu lalu tanyakan maknanya.

  7. om alex, udah di bahas di atas, coba kau baca sekali lagi, semoga dapet jawaban, …. 🙂 leg

  8. Nice pictures on your site! I really enjoyed my visit here.

    Best regards,
    Bas

  9. om andyt…jgn pergi jauh2 dari forum, ntar forum jadi sepi nih

  10. Pergi jauh? Kate siape mang….Gue tetep deket-deket sini terus..

  11. Sepeda Simplex Priester ini sangat langka…Waktu event ontelist serbu Jogja kemarin, jenis priester yang nampak hanya 3 buah (Germany Priester punya kang Sodik yang kostruksinya mirip Junker, lalu dua Burgers (satu punya almarhum pastur Jogja, satu koleksi pak Yudi Marcopolo). Sedangkan yang Simplex Priester kayak yang di atas tidak ada….

  12. mas andyt, saya kira type priester hanya keluaran simplex aja, ternyata ada priester-priester dari merek sepeda lain juga yah……..

  13. […] dengan [Simplex Priesterrijwiel] […]

  14. iya mas JANA, bahkan ada juga blogger lain yang punya, yakni Kang Sodik Sombong Kebumen (KSSK) punya dia priesterrijwiel-nya Germaan. Itu juga langka banget!

  15. wah gayeng…inyong due nickname anyar maning…dadi isin :-/

  16. Ora usah isin, kang…
    enggane jenenge rika kaya kuwe, angger aja keliru macane ‘sombong’ (soembung) dudu kaya moco Gombong, mengko dikira ‘angkuh’ kaya kuwe…

    Inyong nang Jogja diundang ‘Andyt Waru’ karo wong Podjok sing blegere kaya ‘Fidel Castro’

  17. adug, jangan pake bahasa polandia timur dong, ane kagak ngarti nih…..

  18. ala iya, mesakna kanca2 sing saka kulon, …ora ngerti babar blas…..deyan pada kena rooming……

  19. kenapa nggak kursus aja biar ngerti.. hahaha…
    Inget waktu ultah Podjok kemarin, saya berada ditengah-tengah ‘maung Bandung’ alias PSB, ada kang Ricky dan Weli lalu temennya yang brewoknya melebihi kapten Haddock. Mereka pakai bahasanya Ikke Nurjanah ramai sekali, aku cuman plompang-plompong kayak pong-pongan…. tak ada penerjemah tak ada bahasa isyarat….

  20. itu dia masalahnya nggak ada tutor bahasa jawa yang ada cuma bahasa cheko jadi sy bisanya cuma bahasa cheko aja, maklum lah blok timur hehe.

    mas andyt, oknum yang brewok siapa… ?, tolong dong namanya diperjelas, biar nggak sudjon hehehe …

  21. ada yang nyebut2 brewok nih..bwahahahahh…., bukan weli mas tapi willi 😀

  22. mas andyt, saya mau tanya :

    saya dikasih freme sama teman, bentuk dan ukuran mirip kayak gambar Simplex priesterrijwiel,
    kondisi sudah karat dan dilapisi cat tembok.

    setelah saya kelupas catnya :
    1. pada tube depan tidak ada bekas lubang klem hamblem, bentuk tube model belanda
    2. tidak diketemukan nomer seri/ produksi, saya sudah mencari baik batangan vertikel bawah jok, tube depan bagian bawah dan as sebelah bawah.
    3. pada frame yang miring ada kleman bentuknya mirip krucut yang kemungkinan bekas dudukan rem yang ke belakang

    yang jadi pertanyaan,
    apakah frame tersebut kemungkinan buatan perorangan..?, karena tidak ada identitas sama sekali

    terima kasih…

  23. Saya belum bisa menjawab, soalnya deskripsi nggak begitu jelas, mungkin difoto saja, lalu kirimkan ke emailku di: andrian@peter.petra.ac.id.

    Nanti kukomentari, kalau Simplex jenis Priesterrijwiel dan cukup presentatif pasti akan diupload di situs ini.

    Tidak adanya emblem ada kemungkinan itu pakai transfer merek bukan pakai plat kuningan (kayak Fongers edisi sebelum tahun 1930)

  24. Jenis frame model ‘double connecting’ ada cukup banyak di Belanda sana, sehingga kalaupun itu konstruksi ‘ala Belanda’ tidak harus bermerek Simplex, sebab Gazelle juga punya. Saya pernah lihat punya anggota club Malang Onthel Club.\, waktu ikut rally di Unair, Surabaya tahun 2001 lalu.

  25. thx. p’ andyt………….

  26. yo i ,frame dames double connecting sepeda belanda diantaranya union,gruno,burgers (umum dan priestertype),RS,gazelle,dll. Untuk merk RS spakbor persis simplex. Cat juga lunturnya persis simplex

  27. Khusus Burgers agak beda,
    ada sedikit tambahan di bagian belakang yang menghubungkan bracket dengan supitan, semacam tuas kecil yang menghubungkan antara supitan belakang dengan bagian frame vertikal dibawah sadel. Waktu Pameran Onthel di Jogja bulan November kemarin ada dua Burgers Priesterijwiel, satu punya romo almarhum dari Pasturan Jogja, yang satu punya ‘romo’ Yudi Kasim dedengkotnya Podjok Jogja.

  28. p’ andyt,
    makin lieur euy………
    saya belum bisa ngirim gambarnya, habis sudah apatis duluan karena beranggapan sepeda tersebut rakitan sendiri.
    Batangan sudah saya kerok habis, dan saya sudah cari teliti, tetap tidak ada tanda2, bekas hamblem dan nomer seri produksi, untuk tambahan info lagi, fork, sumpitan vertikal & horizintal besinya model D.
    terima kasih p’ andyt atas infonya.

    thx.police_4

  29. Seandainya itu bikinan/rakitan sendiri juga nggak masalah, toh kita dalam posisi nggak bisa milih. Yang penting adalah dirakit saja sesuai dengan ketersediaan onderdilnya, lalu disetel/set-up semaksimal mungkin agar enak dinaiki. Tak selamanya rakitan sendiri harus dipurukkan! Bagiku rakitan sendiri juga nggak kalah dengan rakitan Belanda. Apalagi kalau enak genjotannya….ditawar orangpun kagak dilepas!!

  30. Rame juga ya.. dari wilayah timur (P Andyt), tengah (P. Sodik) dan (Barat Kang tanank.PSB) dan satu grup lagi dari kalimantan, Bahasa ke empatnya tdk nyambung he he tapi saya mau jadi penterjemah ko. Karena saya tahu/ngerti ke empat bahasa itu.

    Kumaha kang jana teu nyahoan nya.. bahasa polandia timur nya kang eungke atuh kursus jeng abdi he he ..

    Bener pak andyt nyong wingi dolang nang nggone kang sodik malah ketemu karo kang hardi pit germane jan apik temenan, arep tek “sered” metu jan ora entuk babar pisan.

    cak mene acara neng ponorogo.. budhal ta..

    amun ulun kada kawa umpat jauh banar pang wadahnya, mana lagi haur ni banyak gawian..

    nah ini 4 bahasa yang berbeda dikit2 sih inyong ngerti jadi bisa melamar jadi juru bahasa he he

  31. hehehe, dasar “bung Haruto_OGB,”
    iye ane kagak ngarti kalo udh pake bahsa polandia,
    emang forum ini butuh peterjemah, tapi asal nama “SIMPLEX” jangan berubah aja jadi “NYEMPLAX”

  32. ha ha ha….

  33. eh.. kang saya kemarin pulang kampung “aneh” dapat sepeda onthel cowo dobel bar, asal-usulnya katanya punya staff kedutaan negara uni sovyet yang telah bubar (ganti rusia) dan sepedanyapun ikut bubar juga kali… setelah dicermati logo depannya ada tulisan CCCP, saya mau coba kontak ke CECEP GORBACEP / komunitas onthel rusia takut dijawab pakai tulisan sono malah nanti tambah bingung he he he

  34. eit… ati2, sekarang dia jadi kepala ranting tambun-bekasi. (p’cecep country) heheh…

    ketik aje bang tulisan yang hamblem, ntar ane artiin….itu juga kalo ane ngari tulsannya hehehe….

    Bang Huroto, emang lemburna di mana,….

  35. tah kang jana.. bung naruto teh lemburna ti kota ngaranana make ci,tapi ti jawa tengah…cilacap…jadina beliau teh okeh-okeh wae bahasa jawa jeng sundana..meni ditambahan kalimantan…jadilah penerjemah bahasa….nasionalis

  36. Sepeda Rusia sangat langka pak! Saya pernah tahu satu buatan Rusia, kebetulan yang punya dulu punya historis yang kurang menyenangkan, bapaknya anggota Lekra (onderbound PKI) lalu diciduk. Oleh keluarganya sepeda itu dicat putih memplak agar tak kelihatan ‘berbau tirai besi’. Oleh sesepuh PAKKAR dilamarlah sepeda itu dan dikembalikan kebentuk aslinya, termasuk membersihkan emblem bertuliskan huruf Rusia dari cat putih.

  37. Untuk kang Sodik,
    dening meni ditambahan Kalimantan, kuwe kanggo ngecat apa ndeyan? Rika aja kaya kuwe, lah…

  38. hehe mas sodik, berarti bang haruto, udah nggak orisil lagi yah,….

    ngomong2 masalah uni soviet/cccp (rusia), ada temen yang mengkoleksi barang dari negara tersebut, yang sudah saya liat sih piano & radio besar kayu pakai kaki, suvenir konon menurut cerita dia pernah punya seped ontelnya katanya sih udah lego.

  39. halagh, kang jana mah ane kira mau nyeritain sepedanya..bwahahahahahah

  40. saya juga nyari emblem lambang tentara Soviet jaman sebelum era Glastnots, yakni bintang merah agak gemuk dengan outline warna emas. Bagian dalam bintang itu ada lambang palu sama sabit yang diberi garis-garis emas seolah bersinar. Emblem ini biasanya dipakaiin peniti di bagian tengah topi kain.

    Keren bok…tapi kira-kira berani nggak ya dipakai di Indonesia? Ntar dikira temennya Aidit. Maklum kadang aparat kita nggak mampu membedakan antara Soviet dengan PKI, antara Sosialis dengan Komunis…

  41. untuk lambang berhaluan kiri sebaiknya jangan di pake, nanti bisa bersentuhan dengan petugas……he.he.he.

  42. btw.., Om Andyt ada info mngenai sepeda merk “DWI WARNA” keluaran Batavus g Om..?

    regards,
    _dph_

  43. temennya aidit atau temennya mas andyt, hehehe

  44. sebenernya hampir sama, yang membedakan antara Aidit dan Andyt adalah:
    – Aidit dituduh PKI, aku dianggap PKS (Paguyuban
    Keranjingan Simplex)
    – Dia dulu naik jip Hardtop atau Geez, sedangkan aku
    kalau nggak Jupiter ya onthel.

    hahaha……

  45. pak David,
    kalau dilihat dari sebutannya pasti ini istilah lokal yang dipakai menamai produk Batavus. Setahu saya Batavus tak pernah menggunakan istilah lokal dalam menamai sepedanya. Kalau yang terkenal (kalau nggak salah, nih) ‘Flying Arrow’ yang iklannya berbunyi ‘Snel Als de Wind’ yang artinya secepat angin.

    Perkara nama ini emang banyak dipakai terutama orang jawa. Contohnya ada batu merah delima yang disebut ‘merah putih’ eh ternyata itu batu corundum (ruby) yang warna merahnya tercampur putih kristal, atau ada juga yang safir putih yang pada proses pembentukannya jutaan tahun lalu terkontaminasi dengan unsur Ferrum (besi) sehingga menjadi ada merahnya.

  46. mas andyt, selain model priester adakah jenis model dames yang pake rem model terpedo.
    thx.

  47. banyak sekali, hampir semua varian Simplex punya yang edisi torpedonya. Jenis bertorpedo ini harganya diatas yang rem karet (bandrem) ketika dijual baru dulu.

  48. mas andyt aku punya simplex model seperti itu, tapi stangnya patah, kira kira tau ga nyarinya dimana ?

  49. mas sekedar memberi masukan saja..datang saja kekomunitas sepeda biasanya ada info mengenai barang yg dimaksud…

  50. syukur aku panjatkan, akhirnya dapat juga sepeda dengan merk simplex. Thx ya lexs ……

  51. terima kasih kok ke alex, terimaksih ama yang maha kuasa, karena dia yang memberi rezeki, alex pedagang ente pembeli, yang satu ngasih barang yang satu lagi ngasih duit………..heheh

  52. ya.. dulu saya pernah masuk ke komunitasnya , tetapi berhubung ada segala hal jadi keluar .

  53. ha.ha.ha. mula-mula om alex suka sepeda antik, lama-lama jadi blantik sepeda, slamet dengan profesi barunya om, he,he,he,

  54. sama satu lagi, saya punya sepeda peninggalan leluhur, sepeda itu merknya simplex tapi ada mesinnya. tau ga jenis apaan tuh ?

  55. mas Andi,
    coba difoto dan kirimkan ke email saya di: andrian@peter.petra.ac.id. Nanti saya akan coba menganalisa. Banyak kenalan saya yang jago Simplex dari negeri kincir angin itu..

  56. mas andi , kan simplex mengeluarkan kendaraan bermesinnya mirip BSA dan selevelnya pada jaman itu seperti pd gbr ini., atau bisa saja kalau posisinya dibawah mesin itu bukan bawannya tetapi dipasang pada jamannya..kalu istilah skrg ..lagi ngetrend-ngetrendny pake mesin..jadi banyak pabrikan yg membuat mesin2 utk sepeda yang tidak perlu merubah bentuk sepeda itu tadi. sekedar mengeluarkan pendapat 😀 pasti banyak yg salahnya kan..heheheh

  57. saya 2 minggu lalu waktu dibis mau ke Jogja melihat sepeda sejenis didaerah RM Lestari Banyumas sedang dipakai orang berboncengan.
    saya cuma melongok dan terdiam…,ingin banget, tapi bis sedang melaju kencang. Bukan jodoh.

  58. Mas Andyt,
    Saya punya BURGERS Dames pipa tengahnya ada 2 juga kayak Simplex Pastur.
    Gak tau benar apa tidak,tp kayaknya semua Burgers Dames yang saya temukan pipa tengahnya juga begitu.
    Apa itu termasuk jenis sepeda pastur juga?

  59. Kebetulan saja di Jogja emang kayaknya banyak muncul Burgers pastur. Setahun lalu pak Yudi Marcopolo punya 2 juga, bahkan dipamerkan ke saya. Kalau di Surabaya dan Malang (MOC) justeru banyak yang Burgers dames biasa, bukan pastur.

    Punya mas Dedy PASKAS Burgers Damesnya juga bukan model pastur. Kemarin dipakai ngontel Kirab Malam 100 tahun Kebangkitan Nasional, sebelahan sama saya.

  60. Oyah mas, di Bogor ada sepeda yang bentuk bodynya seperti itu, tapi bentuk spatboardnya seperti Gazelle, 1. apakah sepeda tersebut termasuk Simplex Priesterrijwiel ? 2.apakah kemungkinan merk sepeda tersebut Folkers, karena di rijwiel.net ada sepeda yang sama dengan bentuk Simplex Priesterrijwiel ?

  61. Salah satu ciri sepeda Priesster adalah dua sambungan tube, lalu panjang setang kayuhan yang di atas 165mm. Banyak sepeda model Priesster yang bentuknya sama tapi beda mereknya. Silakan kirim fotonya, barangkali kami bisa mengidentifikasi.

  62. Sheel Van Nefkens,
    setahu pakde, di bogor memang ada dan kalo tidak salah cuma satu-satunya yang kelihatan di bogor kepunyaan anak BOC bogor, nongol di waktu acara akhir kosti, pakde liat sendiri kok, transfer mereknya sudah tidak ada, biasanya yang sering pake transfer merek adalah junker, fongers…. maaf kalo salah yah..
    sepedanya keliatan tua banget tapi yang pasti bukan dari merek simplex.

  63. ralat pakde parno….
    hampir semua sepeda punya transfer merek, bahkan yang RRC sekalipun. Kalau nggak ada TM-nya kemungkinannya dua, sudah aus terkikis, atau lupa ngasih waktu barunya dulu (khilaf istilah orang sekarang) 😛

  64. huahah……, ada-ada aja mas andyt ini,
    waktu pakde muda, biasanya kata khilaf digunakan kalo orang berbuat..ehm..ehmmm, kalo mas kalo lagi ama perempuan

  65. justeru itu pakde, ketika asyik merakit Simplex ada gangguan dari perempuan lain yang berakibat lupa kalau TM belum dipasang. Jadilah TM lupa terpasang karena khilaf. Jaman sekarang khilaf bukan urusan karena perempuan saja. Di Ambon bahkan ada lagu yang pakai kata khilaf namun tidak melibatkan perempuan sama sekali. Lagunya begini:

    ‘waktu hujan sore-sore, khilaf sambar pohon kenari’ 😛

  66. ada juga lagu khilaf -khelif bintang kecil……… hheheh

  67. nasi uduk lalap jengkol, sambil duduk kaki ngengkol, naek peda namanya

  68. Mas saya jg punya yang “sanggan loro” istilah ditempat kami. Cm di rangka bawah kayuhan ada panteknya tp cuma satu. Posisi seri kiri atas G xxxx dr bawah ke atas. Mohon pencerahan mas.. Nuwun.

  69. O.. iya..panteknya ternyata ada dua. seri nomer G 3470. Nuwun sekali lagi.

  70. Setelah melihat langsung sepeda ini di Pameran Munas KOSTI Surabaya 16/10/10…benar-benar terlhat anggun. Untung keberadaan sepeda ini jatuh di pelukan orang yang tepat.

  71. ini harganya brapa????

  72. iklan sedikit….

    kl ada yg mau jual burgers dames pastur / Priesterijwiel, kbr2n sy yaa…..
    jd kepingin pny….

    topik : 021-92748703

    thx, salam onthel

  73. mas mas… para pakar sepeda yang saya hormati. pertama tama saya ucapkan terima kasih atas semua ilmu yang telah terbagi di situs ini dan di wiwinaked. dan telah terserap secara mendalam dan setelah praktek dilapangan dengan jam terbang yang mumpuni sehingga menjadikan saya salah satu pecinta onthel yang patut diperhitungkan he he….sory bahasanya ngawur.. bercanda mas.. disini saya gak mau tanya tentang spek ori sepeda lagi tapi mau tanya gimana cara menemuin gudang yang dalamnya ada sepeda onthelnya. kalo ciri2x luar gudang jg harus bagaimana, karena banyak sekali postingan dari mas mas ini telah menemukan sebuah fosil sepeda yang bikin saya ngiler dari gudang gudang yang sangat dirahasiakan kayak di SBY malang dll. saya coba berkali kali kok seringnya gak ada sepedanya, ada pun fosil tp sepeda jepang… tolong keikhlasan mas mas berbagi info pergudangannya. saya juga punya pengalaman banyak menemukan fosil si “kijang cantik” di persawahan dan kolam ikan di jawa timur yang berhasil saya miliki sebagai koleksi. siapa tahu bisa tukar tambah ilmu…..

  74. para pakar onthel saya mohon pencerahan neh, aku punya onthel merk cccp, model stang balap kebo kira2 keluaran tahun brapa yah?? n kok di google g ada ya?? matur nuwin

  75. Om andi, salam kenal ya…

    saya mau nanya2 tentang spedah simplex ane, dan bayak orang bilang spedah simplek ane spesial edition, karena ada nama yang punya nya di spedah.
    dan spedah sy jenis torpedo 24 cw om (sama kaya gambar di atas, tapi bukan spedah PASTUR). masih ori smua, cat mulus juga. cuma ane masih bingung om, ne buatan thn brapa.

    minta almat e`mailnya, kirim ke inbox e`mail ane om.
    trims sblum nya…

    salam onthelis 🙂

  76. saya punya sepeda onthel , mirip sepeda onthel pastur, tpi no seri nya cuma ada di bawah , ( rumah as kayuhan ). no seri 330. tolong pencerahan nya.

  77. iijin info, Tks utk informasi di atas, di rumah saya di Semarang saya punya, logonya sdh ilang, stlh baca artikel ini sy jd tahu identitas sepeda punya saya ini, ciri2 nya persis, kemarin sy pikir Gruno tapi ternyata Simplex pastur

Leave a reply to nino Cancel reply